TEMPO.CO, Jakarta - Video rekaman permintaan maaf anggota Komisi Hukum DPR Masinton Pasaribu kepada asisten pribadinya, Dita Aditia Ismawati, beredar di masyarakat. Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD) Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya tengah meminta video rekaman tersebut ke stasiun televisi yang menyiarkannya.
"Kami sedang meminta rekamannya ke tvOne. Video itu bisa jadi petunjuk dan nanti bisa jadi bukti," ujar politikus dari Partai Gerindra tersebut saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 13 Februari 2016.
Baca juga: Usut Kasus Masinton, MKD Kerja Sama dengan Bareskrim
Dita Aditia diduga telah menjadi korban pemukulan Masinton pada Januari lalu. Beberapa pekan lalu, tvOne menyiarkan sebuah video amatir yang memperlihatkan seseorang yang diduga Masinton tengah menjenguk Dita di sebuah rumah sakit. Di rumah sakit itu, ada pula Lilis Sulisnawati, ibu Dita, yang terlibat pembicaraan dengan Masinton serta Dita.
Dalam video yang diduga direkam oleh Dita itu, Masinton membantah bahwa ia tidak mau menjenguk Dita. Lilis pun menanggapi kedatangan Masinton dengan mengatakan bahwa sikap itu tidak seketika meredakan kemarahan Dita. Dita juga menyatakan bahwa Masinton tidak berniat meminta maaf kepada Dita.
Dita pun menegaskan bahwa ia tidak akan memberikan maaf kepada Masinton walaupun Masinton telah meminta maaf kepada sang ibu. "Itu ke mama, Dita kan korbannya. Udah, mama jangan ngebelain. Orang dia (Masinton) yang salah kok. Ini bukti konkretnya," ujar Dita dalam video itu.
Masinton kemudian berjanji tak akan mengulangi perbuatannya itu kembali. Namun, Dita tetap pada pendiriannya karena pemukulan itu telah terjadi untuk yang kedua kalinya. "Dengan cara bagaimana?" tanya Dita. Masinton pun menjawab, "Ya sudah, kamu kembali ke duniamu."
Dita juga meminta kepada Masinton agar tidak lagi mengganggu kehidupannya."Jangan lagi diteror di sosmed apa di segala macam. Dijual-jual orang, jangan lagi gitu. Lepas dengan ikhlas, konsisten," kata Dita di akhir rekaman video itu.
Pada 2 Februari lalu, Dita melaporkan politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut ke MKD karena dianggap telah menganiayanya pada 21 Januari lalu. Dita juga melaporkan Masinton ke Badan Reserse Kriminal Polri. Akan tetapi, Masinton dan Dita memiliki cerita yang berbeda mengenai kejadian itu.
Menurut Masinton, saat itu ia tengah mengantar Dita pulang. Ketika melintasi Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Jatinegara, Jakarta Timur, Dita yang tengah mabuk tiba-tiba menarik setir mobil yang dikemudikan oleh tenaga ahlinya, Abraham Leo. Mobil yang oleng membuat Abraham refleks menepis tangan Dita dan tanpa sengaja mengenai wajah Dita.
Hal itu berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Dita. Melalui Sekretaris Badan Hukum Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino, Dita mengaku bahwa yang memukulnya adalah Masinton sendiri. Di dalam mobil itu juga tidak ada orang lain selain Dita dan Masinton.
ANGELINA ANJAR SAWITRI