TEMPO.CO, Banda Aceh - Hujan yang melanda Aceh pada Rabu dinihari, 27 Januari 2016, menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Pidie dan Aceh Besar tergenang. Banjir sempat mengakibatkan jalan lintas nasional Banda Aceh–Sumatera Utara terganggu.
Banjir yang disebabkan luapan sungai tersebut mengenangi permukiman di sekitar seratus desa dalam beberapa kecamatan di Kabupaten Pidie, seperti Kecamatan Muara Tiga, Kecamatan Padang Tiji, Grong-Grong, Sakti, Mila, Pidie, Batee, Delima, dan Kota Sigli. Di Kabupaten Aceh Besar, beberapa desa di Kecamatan Seulimum juga tergenang.
Kepala Dinas Pendidikan Pidie Murthalamuddin mengatakan seratus bangunan sekolah juga tergenang di wilayahnya. “Kami telah meminta pihak sekolah untuk mendata kerusakan sekolah akibat banjir,” ujarnya kepada Tempo.
Menurut Murthalamuddin, sejumlah kebun dan tambak warga juga tergenang banjir. Ruas jalan nasional Banda Aceh–Sumatera Utara di Kecamatan Padang Tiji juga sempat tergenang dan tak bisa dilalui selama beberapa jam. Menjelang siang, air di badan jalan tersebut sudah surut.
Kepala Humas Pemerintah Aceh Frans Delian mengatakan Gubernur Aceh Zaini Abdullah telah meninjau lokasi banjir setelah mendapat laporan pagi tadi. Menurut dia, bantuan nantinya akan disalurkan Dinas Sosial. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa, kerugian material sedang dalam pendataan.
ADI WARSIDI