Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Dirjen Kebudayaan, Apa Program Hilmar Farid..

image-gnews
Mendikbud Anies Baswedan bersalaman dengan Direktur Jenderal Kebudayaan yang baru, Hilmar Farid seusai dilantik di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, 31 Desember 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Mendikbud Anies Baswedan bersalaman dengan Direktur Jenderal Kebudayaan yang baru, Hilmar Farid seusai dilantik di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, 31 Desember 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid merupakan pejabat eselon satu pertama hasil lelang jabatan. Sebagai orang non birokrat, Hilmar punya sejumlah program di bidang kebudayaan yang jadi keunggulannya sehingga bisa menyisihkan pesaingnya.

Seperti apa program Hilmar di bidang kebudayaan, termasuk persoalan museum-museum di Indonesia yang kerap tidak terawat? Hilmar yang dilantik pada 31 Desember 2015 lalu, menjawabnya dalam wawancara dengan Tim Tempo, Selasa, dua pekan lalu di ruang kerjanya.

Ketika melamar, Anda sudah punya program dan bayangan akan melakukan apa sebagai Dirjen Kebudayaan?
Untuk sekarang tidak bisa mengubah program karena sudah ditetapkan tahun lalu. Saya punya peluang nanti di APBN Perubahan untuk menggeser di sana-sini. Tapi secara substansial tidak mungkin, karena nanti panjang urusannya dengan DPR. Sekarang hanya bisa menambah bobot dan fokus. Misalnya program internalisasi nilai yang beneficiary-nya puluhan ribu. Saya ingin tahu, secara sosial, geografis, dan ekonomi di mana puluhan ribu dan apa yang dikerjakan. Fokusnya bisa digeser dan bobotnya bisa ditambah. Itu yang bisa saya lakukan.

Dasar berpikirnya adalah program Pak Jokowi soal pluralisme dan multikulturalisme. Ada urusan karakter bangsa. Tindakan untuk melahirkan orang pluralis, ya, harus perbanyak baca buku. Dorong kebudayaan inklusif, di mana ada unsur keterlibatan dan menyeberang batas: entah etnik, agama, dan sebagainya. Kecenderungannya sekarang makin membentuk bungkus sektarian yang kuat dan puak-puak terpisah.

Contohnya rumah dipagar tinggi-tinggi, tempat makan dipisah, dan lain-lain. Dan ini tidak hanya soal identitas. Teman-teman difabel misalnya. Ternyata, 1 dari 10 orang Indonesia punya kebutuhan khusus. Tapi di jalan-jalan, mal, sekolah, kita tidak pernah melihat mereka. Tanpa kita sadari, ruang yang kita bangun ini sangat eksklusif. Mereka tidak bisa mengakses. Tidak bisa hidup sama seperti kita. Buat saya, itu jauh lebih mengerikan ketimbang segregasi identitas tadi.

Konkretnya, apa yang bisa Anda lakukan?
Taman-taman budaya akan direvitalisasi, kasih ruang untuk teman-teman berkebutuhan khusus tadi. Saya tidak punya cetak biru untuk mereka. Tapi, yang paling mudah, datangkan mereka dan ajak ngobrol. Tanpa sadar kita membuang sumber daya yang luar biasa: 1 dari 10 orang. Di Singapura para difabel bekerja, membersihkan, cuci piring di tempat-tempat makan. Dan itu sederhana, cuma butuh aturan semacam peraturan gubernur atau peraturan menteri tenaga kerja. Itu kebudayaan, soal mind set memandang dunia.

Hal lain soal museum. Jumlah pengunjung museum di Indonesia paling rendah di Asia Tenggara. Salah satu masalah yang membuat orang tidak pergi ke museum karena tidak tahu museum. Bukan hanya tidak tahu programnya, tapi di mana letaknya, buka pada hari apa. Agak mengherankan, ketidaktahuan itu begitu luas di tengah serbuan informasi digital ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut saya, itu suatu keanehan. Kita bisa tahu apa yang terjadi di Machu Picchu (Peru) sana, tapi tidak tahu Museum Nasional bukanya kapan. Itu aneh. Jadi, yang akan dilakukan adalah sebut saja sebuah terobosan kelembagaan dengan menyerbu publik dengan informasi yang sudah tercatat. Susah kita berharap anak-anak minta pergi ke museum. Mereka mengunjungi museum kalau ada perintah guru. Nah, kita mau membalik itu: bikin anak-anak meminta ke guru atau orang tua, "Saya mau pergi ke museum". Jadi, itu yang saya bayangkan, perubahan sikap terhadap lingkungan sosial, kultural.

Museum juga tidak terpelihara dengan baik. Contohnya Museum Keramik, ada barang seni yang jadi ganjalan pintu.
Saya sudah cek, bukan cuma di sana, ada yang lebih mengerikan. Maksudnya begini, problem di dalam birokrasi karena jumlah yang begitu banyak. Untuk mengurus suratnya saja sudah pekerjaan raksasa. Lihat CV untuk penempatan orang saja baru bisa selesai dalam waktu enam bulan. Saya bukannya mau memaklumi, tapi memang harus mencari cara. Kalau buat saya, semacam pendidikan yang terus-menerus harus tertanam dalam birokrasi itu. Kirim saja ke luar negeri, lihat bagaimana cara satpam di sana menjaga museum.

Sudah banyak yang dikirim ke luar negeri ke berbagai museum, tapi balik ke Indonesia tidak berkembang juga.
Dalam banyak kasus, orang yang dikirim sudah dilatih tapi dipindah, bukan lagi di posisi yang memerlukan keahlian yang dia dapatkan di sana. Jadi, tadi saya bilang, pergerakan ini tugasnya direktur, men-direct itu semua.

Apakah ada persoalan kekurangan anggaran?
Pesan saya ke direktur-direktur sederhana, kita mau dikasih duit berapa saja tidak akan cukup untuk mengurus kebudayaan. Dan kita tidak bakal punya duit cukup. Itu menjadi starting point. Dengan sumber daya yang terbatas itu bagaimana kita tetap bekerja efektif. Buat saya, salah satu PR pertama adalah memastikan aliran informasi lancar, sehingga tahu apa yang terancam dan harus diprioritaskan. Dan saya membuka nomor khusus untuk semua karyawan, sampai eselon 4, total 300-an. Silakan kemukakan apa problemnya, kasih saya opsi. Kebijakan atau langkah apa yang harus diambil. Jangan berharap saya akan tahu semua, bangun pagi tiba-tiba saya tahu apa yang harus saya lakukan.

TITO SIANIPAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

Komisioner KPAI, Retno Listyarti, dalam diskusi PR Pendidikan di Hari Anak di Jakarta, 20 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.


MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam. dikti.kemdikbud.go.id
MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.


Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bamboo Dome, Tempat Makan Siang Pemimpin dan Delegasi G20.
Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.


Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim memberi sambutan dalam peluncuran Politeknik Tempo Jakarta, Sabtu, 31 Juli 2021. Kredit: Tempo
Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.


MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

Massa yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Anti Kekerasan (Gerak Perempuan) melakukan aksi diam di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020. Aksi ini dilatarbelakangi masih adanya kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus. TEMPO/Muhammad Hidayat
MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.


IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).


Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

15 Maret 2022

Menteri Nadiem Makarim magang jadi guru TK/Instagram @nadiemmakarim
Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.


Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

10 Maret 2022

Berdasarkan LKHPN, total harta kekayaan Mendikbud Nadiem Makarim Rp. 1.2 triliun. Aset yang dimiliki mantan bos Gojek ini di antaranya  adalah tanah dan bangunan dengan nilai Rp 38.6 miliar, alat transportasi dan mesin senilai Rp 2 miliar, dan surat berharga yang dia laporkan senilai Rp 1.2 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.


Mau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya

4 Maret 2022

Berdasarkan LKHPN, total harta kekayaan Mendikbud Nadiem Makarim Rp. 1.2 triliun. Aset yang dimiliki mantan bos Gojek ini di antaranya  adalah tanah dan bangunan dengan nilai Rp 38.6 miliar, alat transportasi dan mesin senilai Rp 2 miliar, dan surat berharga yang dia laporkan senilai Rp 1.2 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya

Kementerian Pendidikan yang dinaungi Nadiem Makarim membuka program praktik kerja lapangan dengan enam formasi seperti humas dan konten kreator.


Kementerian Pendidikan-INKA Targetkan 9 Bus Listrik Rampung untuk G20

2 Maret 2022

Petugas melakukan pengujian prototipe bus listrik medium buatan PT INKA di Madiun, Jawa Timur, Senin 19 OKtober 2020. Pengujian performa bus listrik yang diproduksi PT INKA bekerjasama dengan Tron-E Taiwan dan Piala Mas Malang tersebut dilakukan sebelum diproduksi secara massal. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Kementerian Pendidikan-INKA Targetkan 9 Bus Listrik Rampung untuk G20

Kementerian Pendidikan dan PT INKA menargetkan pembuatan 9 bus listrik selesai dan dapat digunakan pada saat KTT G20 pada akhir 2022.