TEMPO.CO, Kediri - Kepolisian Resor Kota Kediri, Jawa Timur, menghadang setiap mobil yang melintas di kota itu. Kendaraan dari luar kota diberhentikan dan digeledah untuk mengantisipasi aksi terorisme pasca-ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta, pada Kamis, 14 Januari 2016.
Sedikitnya 25 anggota Polresta Kediri berjaga di Jalan Ahmad Yani yang menjadi akses keluar-masuk kota. Mobil berpelat nomor polisi luar Kediri diperiksa kondisinya. Pengemudi mobil tak luput dari pemeriksaan. “Kami fokuskan pada kendaraan luar kota," kata Kepala Polres Kota Kediri Komisaris Hariyanto, Kamis, 14 Januari 2016.
Hariyanto memimpin operasi ini. Dia meminta anak buahnya membuka bagasi mobil dan memeriksa setiap benda bawaan. Hingga sore ini, polisi tidak menemukan barang yang dianggap berbahaya. Polisi hanya menemukan pelanggaran kelengkapan surat kendaraan. “Bagi yang melanggar, kami tilang,” ucap Hariyanto.
Teror bom di Sarinah terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Terdengar sedikitnya dua kali ledakan pada waktu yang bersamaan. Seusai ledakan, terjadi baku tembak antara pelaku dan polisi. Menurut Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, terdapat 16 korban dalam insiden ini, baik yang tewas maupun luka. Mereka dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Jakarta. Di antara korban terdapat terduga teroris yang meledakkan bom di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, tersebut.
HARI TRI WASONO