TEMPO.CO, Tuban - Tanggul Sungai Bengawan Solo yang melintasi Desa Kedungharjo, Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur, ambles sekitar 1,5 meter. Sekitar 600 jiwa penduduk yang bermukim di sekitar tanggul terancam terendam banjir.
Tanggul amblas berada di Kampung Lebak, Desa Kedungrejo, Widang. Selain amblas sekitar 1,5 meter, tanggul selebar 2 meter dan panjang sekitar 20 meter itu retak-retak. Warga di desa tersebut khawatir tanggul jebol jika terjadi hujan deras dan air sungai meluap. “Jelas, warga khawatir,” ujar Kepala Desa Kedungrejo, Simanjaya kepada Tempo, Rabu, 6 Januari 2016.
Simanjaya menjelaskan kondisi tanggul sangat memprihatinkan. Sebagian bangunan tanggul telah ambles rata-rata sekitar 1,5 meter dari sebelumnya sekitar 3 meter. Tanggul pelan-pelan amblas karena bagian dasarnya tergerus air. Selain itu, bronjong berupa batu kali yang diikat dengan besi beton, ambrol sehingga bangunan tanggul retak.
Padahal, menurut Simanjaya, di sekitar tanggul terdapat 113 Kepala Keluarga atau dihuni sekitar 600 jiwa. Rumah warga yang tinggal di sana hanya berjarak tak lebih dari 20 meter sehingga berisiko tinggi banjir. Di luar itu, ada warga Desa Kedungharjo sekitar 3000 jiwa yang juga terancam terendam banjir jika tanggul jebol. “Jadi kami khawatir,” kata Simanjaya.
Sebenarnya, lanjut Simanjaya, warga telah menggelar gotong royong bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo. Bangunan yang retak-retak diisi dengan tanah pedel (kapur) dan dilapisi gedeg (anyaman bambu). Sedangkan di kiri-kanan bangunan diberi tanggul darurat berupa karung berisi pasir. “Sifatnya masih sementara,” ujarnya.
Simanjaya mengatakan tanggul di Desa Kedungharjo pernah dibangun pascabanjir besar pada 2010. Akibat banjir tersebut, tanggul Bengawan Solo di desa di perbatasan antara Tuban-Lamongan ini jebol lebih dari 50 meter. Luberan Bengawan Solo membanjiri tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Widang dan Plumpang Kabupaten Tuban, serta Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.
Pelaksana Tugas BPBD Tuban Joko Ludiono mengatakan ada dua tanggul di Bengawan Solo yang rawan rusak. Kedua tanggul itu adalah tanggul di Desa Kedungharjo, Kecamatan Widang, dengan panjang sekitar 20 meter dan tanggul di Desa Sumberjo, Kecamatan Rengel, panjang sekitar 15 meter dan lebar rata-rata 2 meter. “Sudah kita cek semua,” ujarnya.
Khusus tanggul di Desa Kedungharjo, kata Joko, sudah dilakukan perbaikan sementara, dengan tim pengarah dari BPBD dan Balai Besar Bengawan Solo, pada pertengahan Desember 2015. Nantinya akan ada perbaikan tanggul secara permanen tahun 2016 ini. Apalagi tanggul di daerah tersebut sangat vital mengingat lokasi Sungai Bengawan Solo dengan rumah penduduk berdekatan. “Jadi bersabar dulu,” ujarnya.
Dia menambahkan panjang Sungai Bengawan Solo yang melintas di Tuban sekitar 80 kilometer dari Kecamatan Soko hingga Kecamatan Widang. Di jalur itu sudah ada tanggul 55 kilometer dan sisanya sebanyak 25 kilometer tengah proses pembebasan lahan.
SUJATMIKO