Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ben Anderson Terpesona Anarki Saminisme Sedulur Sikep  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Profesor Benedict Anderson dari University of Cornell saat memberikan kuliah Umum di FIB UI, Jakarta, 10 Desember 2015. TEMPO/Frannoto
Profesor Benedict Anderson dari University of Cornell saat memberikan kuliah Umum di FIB UI, Jakarta, 10 Desember 2015. TEMPO/Frannoto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ben Anderson pernah melakukan kajian Saminisme, subkultur Jawa yang mendiami sejumlah tempat di Bojonegoro, Blora, dan Pati. Saminisme merupakan sebutan oleh orang luar buat mereka. Namun mereka lebih suka menyebut diri Sedulur Sikep. Ketertarikan Ben Anderson terhadap Saminisme ini diceritakan oleh Amrih Widodo, yang kini menjadi dosen antropologi budaya di Australian National University. Amrih bertemu pertama kali dengan Ben pada 1981 di suatu pesta yang diadakan John Wolff, dosen di Cornell University.

Ben Anderson adalah profesor dari Cornell University, Amerika Serikat, yang ikut mewarnai pemikiran dunia tentang Indonesia. Ben Anderson wafat di Batu, Jawa Timur, Minggu dinihari, 13 Desember 2015. Ben dikenal karena kritik-kritiknya terhadap Orde Baru. Ia pernah dilarang masuk ke Indonesia oleh Soeharto dan baru datang lagi ke sini setelah rezim Soeharto jatuh. Ben, 79 tahun, datang ke Indonesia untuk mengisi kuliah umum bertema anarkisme dan nasionalisme di kampus Universitas Indonesia, Depok, Kamis, 10 Desember 2015.

Amrih mengatakan pernah mengambil kuliah tambahan dengan fokus kajian pembangunan, tapi merasa tidak cocok. Ketika Amrih mengambil mata kuliah antropologi politik yang diajar oleh Ben Anderson dan Jim Siegel, yang kemudian menjadi pembimbingnya, Amrih tergugah untuk belajar mengenai budaya politik Indonesia. “Terutama tentang rezim Orde Baru yang hegemonis lewat gerakan-gerakan perlawanannya,” kata Amrih, Jumat, 18 Desember 2015.

Menurut Amrih, topik kajiannya mengenai gerakan Saminisme juga berangkat dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam kuliah dan diskusi dengan Ben Anderson. Memang Ben juga pernah menulis artikel mengenai gerakan Saminisme ini. Ben Anderson juga terpesona dengan gerakan Saminisme karena kelihaiannya dalam membangun strategi, terutama lewat politik bahasa, dalam melawan, menghindari, mengabaikan, membangkang, serta bentuk-bentuk perlawanan dan pembangkangan lain terhadap rezim kekuasaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ben Anderson pernah bercerita kepada Amrih bahwa beberapa tahun lalu ia sempat bertemu dengan seorang perempuan Samin di Desa Nginggil, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Desa Nginggil adalah tempat permukiman Mbah Suro yang terkenal perlawanannya. Ben melihat perlawanan ini sebagai gerakan anarkis, gerakan melawan atau tidak mengakui segala bentuk kekuasaan yang mengikat dan menindas. “Saya merasa didorong tidak hanya untuk memahami dan menjelaskan 'kegilaan' kreativitas strategi perlawanan gerakan Samin ini, tetapi juga untuk mewarisi semangat dan keberaniannya,” kata Amrih.

Menurut Amrih, ada kemiripan antara semangat pemuda yang digambarkan oleh Ben Anderson dalam bukunya Revoloesi Pemuda dan esensi anarkisme dalam gerakan Saminisme. Pemuda merupakan momentum effervescence, meminjam istilah yang dipakai ilmuwan Durkheim, yaitu saat yang tak bisa dikuasai baik oleh rezim politik maupun rezim makna. Pemuda adalah momentum yang berada di luar sejarah, saat yang mempunyai potensi untuk menciptakan perubahan, momentum kreatif dengan dorongan energi tak terbatas untuk menjebol segala yang mapan.

Momentum effervescence ini, kata Amrih, menjadi karakter dasar Ben untuk tidak mau menyerah kepada kuasa apa pun, sampai wafatnya. Teriakan “Eeee” yang Ben lontarkan sebelum ceramahnya di Universitas Indonesia sebelum wafat, kata Amrih, adalah ekspresi tuturan performatif tak mau dikuasai oleh rezim makna, apalagi oleh rezim politik.

SUNUDYANTORO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

42 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

49 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul