INFO NASIONAL - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace". Kegiatan yang dilakukan budayawan Achmad Ibnu Wibowo, menggunakan sepeda motor ini, didukung oleh Daulat Budaya Nusantara.
Perjalanan akan dimulai di Candi Borobudur pada 20 Mei 2024 dan akan dilepas langsung oleh Bamsoet. Perjalanan selanjutnya akan dibagi dalam tiga fase. Fase 1 pada Mei - Oktober 2024, fase 2 pada Maret - Desember 2025 dan fase 3 pada Februari - Desember 2026. Perjalanan ini akan mengunjungi sekitar 100 negara dalam lima benua.
"Touring ini sangat kental dengan simbol dan makna," ujar Bamsoet, Selasa, 23 April 2024. “Karenanya, melalui touring ini diharapkan dapat semakin menyuburkan toleransi dan mendorong perdamaian dunia melalui jalur kebudayaan,” tambahnya.
Ia menjelaskan, di setiap negara yang disinggahi, akan diselenggarakan malam kebudayaan. Bekerjasama dengan KBRI serta para budayawan dari negara setempat, kegiatan ini bisa menjadi media untuk mensosialisasikan pentingnya toleransi dan perdamaian sebagai nilai-nilai fundamental.
"Tidak hanya bertemu para budayawan, perjalanan ini juga akan mendokumentasikan wilayah yang dikunjungi melalui foto, film, video dokumenter yang akan dipublikasikan melalui beragam media sosial seperti youtube dan instagram. Termasuk menulis artikel untuk dipublikasikan ke beragam media secara periodik," ujarnya.
Bamsoet menerangkan, selain kegiatan touring, Daulat Budaya Nusantara juga menyelenggarakan beragam kegiatan budaya lain seperti wayangan "Ruwatenang Nagarana. Membangun Peradaban Masyarakat Merdeka" yang akan di gelar di Ndaleman Yudhonegaran, Yogyakarta, Pada 7 Mei 2024.
Dalang Ki Suwondo, menampilkan narasi Lakon Makukuhan yang mengisahkan Prabu Makukuhan, seorang raja titisan Bathara Wisnu, yang berkuasa di negara Purwacarita (Medhangkamulan).
"Ruwatan ini menjadi simbol proses pembebasan keburukan yang melingkupi kehidupan. Mengganti energi negatif dengan energi positif. Menjaga pelita budaya agar selalu menjadi jati diri bangsa," kata Bamsoet.(*)
