TEMPO.CO, Parepare - Pemerintah Kota Parepare, Sulawesi Selatan, pada 2015 ini akan memberangkatkan 30 orang imam masjid ke Tanah Suci Mekkah guna menunaikan ibadah umrah secara gratis. “Setiap tahun ada yang kami berangkatkan,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare, Zahrial Djafar, Kamis, 5 November 2015.
Menurut Zahrial, pada 2016 sudah dijadwalkan untuk memberangkatkan 35 orang. 20 orang di antaranya dibiayai melalui APBD 2016 dan 15 orang dari APBD Perubahan. Sedangkan pada 2017 diberangkatkan 33 orang. Sebanyak 20 orang dibiayai APBD 2017 dan 13 orang dari APBD Perubahan.
Baca Juga:
“Paling lambat akhir 2017 seluruh imam masjid yang didata oleh Kementerian Agama Kota Parepare, yakni 103 orang, bisa kami berangkatkan menunaikan umrah, melalui Program Umrah Gratis,” ujar Zahrial.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Parepare Aminah Amin mengatakan 30 imam masjid yang diberangkatkan ppada 2015 setelah melalui seleksi di Kantor Kementerian Agama Kota Parepare.
Para imam masjid yang diumrahkan secara gratis berasal dari empat kecamatan di Kota Parepare. Usia mereka 25 tahun hingga 82 tahun. Dari Kecamatan Soreang 14 orang, Kecamatan Bacukiki Barat 8 orang, Bacukiki 6 orang dan Kecamatan Ujung 2 Orang.
Aminah mengatakan 30 orang iman masjid itu hasil seleksi dari 85 peserta. Mereka dinyatakan telah memenuhi seluruh syarat yang ditetapkan Kementerian Agama. "Belum pernah umrah atau haji, memiliki kemampuan tilawah yang baik, masa pengabdian minimal tiga tahun, dan berperan aktif dalam pembangunan umat," ucapnya.
Seleksi ini melibatkan akademisi, seperti Siri Dangnga, Ketua MUI Parepare Abd Halim, tokoh agama Shafatiarah, tokoh masyarakat Rahman Saleh. "Sesuai kesepakatan para imam masjid, mereka menunjuk PT Zakia Dina Tayyibah sebagai penyelenggara umrah," ucap Aminah.
Imam Masjid Nurul Amin, Kecamatan Soreang, Natsir Sandy, mengatakan program umrah gratis bagi imam masjid merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kota Parepare kepada para imam masjid. “Ibadah umrah harus kami lakukan secara khusuk hanya karena Allah, karena masih banyak yang lebih layak berangkat dibandingkan kami," tuturnya.
Natsir berharap, untuk masa mendatang tidak hanya imam masjid yang diberi kesempatan umrah gratis, tapi juga petugas lain di masjid, surau, guru mengaji. “Mereka juga patut diberi kesempatan,” katanya.
DIDIET HARYADI SYAHRIR