TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan konsep bela negara tak harus selalu diartikan bergaya militer. Menurut Jusuf Kalla, banyak cara yang bisa dilakukan untuk membela negara, termasuk oleh wartawan.
"Anda juga bisa membela negara asal bikin berita yang baik," kata Kalla kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 30 Oktober 2015. "Saya juga bela negara kalau mempertahankan negara."
Baca:
Pendidikan Bela Negara Atmajaya Tak Diawasi Dosen
Universitas Atma Jaya: Materi Bela Negara Ya seperti Itu
Tak cuma profesi jurnalis, Jusuf Kalla berujar, guru juga bisa dikatakan membela negara apabila dapat menjalankan tugas mengajar dengan baik. "Memang dilatih beberapa hari bisa jadi tentara? Kan enggak."
Pada kesempatan itu, Jusuf Kalla membantah kegiatan bela negara akan menghamburkan anggaran sebesar Rp 45 miliar. "Enggak begitu, justru latihan itu sebelum ada masalah. Yang penting semangat dan disiplin."
Direktur Jenderal Bela Negara Kementerian Pertahanan Muhammad Faisal mengatakan program bela negara akan menggunakan anggaran pemerintah. Menurut dia, berdasarkan hitungan Kementerian Pertahanan, kegiatan bela negara menghabiskan anggaran Rp 45 miliar yang akan dialokasikan untuk melatih kader dari 45 Kabupaten di Indonesia.
Baca:
Bela Negara ala Muhammadiyah: Ada Lempar Pisau & Memanah
Bela Negara yang Diinginkan Presiden Jokowi Adalah ...
Faisal berujar, bela negara merupakan program yang digagas sejak lama oleh Kementerian Pertahanan. Dia memastikan program itu memiliki payung hukum berupa Peraturan Menteri Pertahanan dan sudah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat.
FAIZ NASHRILLAH