TEMPO.CO, Jakarta - Perkara suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan menyeret Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella. Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya, Evy Susanti, yang lebih dahulu dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi, mengaku pernah memberikan duit Rp 200 juta kepada Rio Capella. Fulus itu imbalan untuk mengatur kasus bantuan sosial yang melibatkan Gatot di Kejaksaan Agung.
Ditemui Tempo di kantor NasDem pada Sabtu, 17 Oktober 2015, Ketua Umum NasDem Surya Paloh buka-bukaan soal kasus yang menerpa partainya. Dia juga bicara soal kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo dan pengusaha asal Cina, Sam Pa.
Ini wawancara bagian kelima.
Bagaimana dengan Ahok? NasDem akan mengusung Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017?
Ahok itu kontroversial, tapi dia cenderung lebih baik dan lebih baik. Dia punya poin positif. Sikap NasDem masih belum ada karena pilkada masih jauh. Tapi kita tahu Jakarta itu kompleks. Polusi udara kita terparah di dunia setelah Mumbai. Kemacetan bahkan sudah dianggap wajar. Tingkat toleransi kemacetan semakin tinggi. Kedisiplinan juga. Ahok itu tegas, penuh imajinasi.
Kriteria NasDem ada di Ahok?
Ada sebagian, tapi kan belum pasti. Sampai saat ini ada.
Calon wakil Ahok yang akan dipilih?
Nanti kami diskusikan dengan Tempo (tertawa). Kan, harus kompak semuanya biar mantap. Yang ingin kami tingkatkan adalah pembangunan dan kebanggaan sebagai orang Jakarta.
Baca wawancara bagian pertama di sini.
Baca wawancara bagian kedua di sini.
Baca wawancara bagian ketiga di sini.
Baca wawancara bagian keempat di sini.
Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri