Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SURYA PALOH BLAKBLAKAN (2): Jaksa Agung? Saya Telepon Jokowi  

Editor

Anton Septian

image-gnews
Ketua Umum Nasional Dememokrat (NasDem) Surya Paloh setibanya sebelum menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Gedung KPK, Jakarta, 23 Oktober 2015. Surya Paloh akan dimintai keterangannya sebagai saksi atas Tiga orang tersangka yakni Gubernur Sumatera Utara non aktif Gatot Pujo Nugroho, Istri Gatot Evy Susanti dan Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ketua Umum Nasional Dememokrat (NasDem) Surya Paloh setibanya sebelum menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Gedung KPK, Jakarta, 23 Oktober 2015. Surya Paloh akan dimintai keterangannya sebagai saksi atas Tiga orang tersangka yakni Gubernur Sumatera Utara non aktif Gatot Pujo Nugroho, Istri Gatot Evy Susanti dan Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perkara suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan menyeret Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella. Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya, Evy Susanti—yang lebih dahulu dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi—bernyanyi pernah memberikan duit Rp 200 juta kepada Rio Capella. Fulus itu imbalan untuk mengatur kasus bantuan sosial yang melibatkan Gatot di Kejaksaan Agung.

Ditemui Tempo di kantor NasDem pada Sabtu, 17 Oktober 2015, Ketua Umum NasDem Surya Paloh buka-bukaan soal kasus yang menerpa partainya. Dia juga bicara soal kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo dan pengusaha asal Cina, Sam Pa.

Berikut wawancara bagian kedua.

Betulkah ada pertemuan yang di kantor NasDem dengan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho?
Permintaan pertemuan itu inisiasi OC Kaligis. Kapasitas beliau sewaktu sebagai Ketua Mahkamah Partai. Beliau duduk di sini, saya berada di sini. Dia bilang, Pak Ketum saya mohon tolonglah menerima Bung Gatot, Gubernur Sumut.  Masalah apa? Dia nggak cocok sama Erry (Tengku Erry Nuradi, Wakil Gubernur Sumatera Utara).

Itu tidak langsung saya respons. Sebulan kemudian baru saya terima dia. Saya terima saja dua-duanya. Kenapa? Saya ini macam kakak bagi mereka berdua. Gatot ini kader PKS. Erry itu dulu Golkar, terus ke NasDem. Ini, supaya kalian tahu dua-dua. Saya ini kakak mereka yang memang dibesarkan di daerah wilayah Sumatera Utara. Semua orang tahu.

Ketika mereka juga mencalonkan diri, saya dukung juga. Jadi kalau ada susahnya, ya saya ikut juga. Itu yang orang nggak paham. Mendukungnya sebagai apa? Waktu itu belum Partai NasDem, ormas saja. Gatot dan Erry nggak cocok, tidak harmonis dalam hubungannya, apa salahnya sih? Pertemuannya di meja sana. Siapa yang hadir? OC, Gatot, Erry, dan saya. Berarti empat orang, kan?

Tak ada Evy Susanti, istri muda Gatot?
Evy itu wajahnya aja belum saya lihat. Kamu lihat betul-betul, saya nggak pernah lihat. Saya nggak pernah dengar suaranya. Jadi suara saya nggak dengar, wajah saya nggak tahu. Di mana saja, kapan saja, pada siapa saja. Ini sungguh-sungguh.

Nah bagaimana rekonstruksi kejadiannya? Dalam pertemuan itu yang pasti OC tidak bicara, sama sekali nggak ada bicara. Saya bicara mendahului.

+ Gatot, apa kabar?
- Baik, Bang.
+ Sehat?
- Sehat'
+ Kamu, Ry? Bagaimana kira-kira keadaan, silakan apa yang mau dibicarakan.

Ngomonglah dia. Basa-basinya, ‘Saya ini sudah menjabat gubernur ini ini. Hubungan saya dengan Bang Ery ini harusnya tidak apa-apa. Terasa memang kurang harmonislah bang. Saya merasa tidak seharusnya seperti ini.’

Intinya keluhan dia, yang tidak harmonis.

Sekarang saya tanya Erry dong. ‘Ry, kalau kamu bagaimana?’ Dia bilang, ‘saya juga begini, Bang. Sebagai wakil kan harapannya mendukung supaya kami ini bisa bersama dan ada pembagian tugas. Ini saya tidak dikasih tugas.’

Jadi, ini dua adik yang rupanya yang nggak pas satu sama lain. Jadi saya bilang, bagaimana kalian akan memimpin daerah itu untuk maju, kalau sinergi aja di antara kalian berdua itu tidak bagus. Yang rugi ini bukan kalian berdua, yang rugi ini seluruh rakyat Sumatera Utara itu. Sebagai kakak, saya hanya minta satu, kasihlah kebanggaan saya: kalian sukses memimpin daerah.

Pembicaraan itu nggak lama, 15 menit. Selesai, tidak pernah ada telepon lanjutan. Apalagi yang bilang dikaitkan dengan Jaksa Agung. Tanggung, kenapa nggak Presiden? Orang nggak tahu saya bisa telepon Presiden. Kenapa saya harus telepon Jaksa Agung? Saya bisa telepon, kalian boleh rekam. Pasti saya bisa telepon, ‘Bapak Presiden, apa kabar? Sehat, Pak? Ini Bung Surya. Saya yakin telepon saya diterima, saya yakin. Masak saya bohong?

Anda mengontak Jaksa Agung?
Kenapa mesti Jaksa Agung? Apa motivasinya? Satu, kalau dikaitkan dengan materi, kan kalau membantu orang, kita ambil dua aja, ada materi dan non-materi. Materinya kira-kira, bukan saya sombong, Gatot mampu beri saya apa? Untuk seorang Surya, ketua partai ini. InsyaAllah, mudah-mudahan, bukan takabur, tidak ada. Ini sejujur-jujurnya.

Kemudian non-materi, politik. Apa yang saya harapkan dari Gatot? Supaya popularitas NasDem ini hebat? Supaya saya dikenang hebat? Atau supaya hebat sekali? Kadang-kadang barangkali orang jangan-jangan berpikir, ini hebat sekali membantu PKS. Nggak ada juga. Jadi kalau yang namanya pertemuan itu, ada. Kan sudah pasti, nggak terbantahkan dari awal. Siapa yang hadir saya sudah ceritakan, isi konten.

Nah pertanyaan berikutnya, ada nggak satu kalimat pun, baik yang diutarakan oleh Erry atau Gatot atau saya, ‘Ini kami sedang berperkara, tolonglah. Bang, tolong bantu.’ Nggak ada satu kalimat pun.

Jadi ending pertemuannya, ‘Baik-baik kalian bekerja berdua, selesai.’ Saya yakin BAP-nya juga begitu. Insya Allah begitu. Kalau nggak, itu lucu sekali. Ya di BAP kalau bilang nggak ada pertemuan, bohong dong. Memang ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi konten, substansi, isi, pertemuan apa? Terus di mana kaidah yang terlanggar? Jangankan hukum, etik apa yang terlanggar? Menerima kedatangan gubernur dan wakil gubernur. Saya terima di sini, mulai dari orang awam, para kader, pimpinan partai, presiden, saya terima di sini. Pejabat dalam dan luar negeri kepala negara saya terima di sini.

Anda siap diperiksa KPK untuk menjelaskan hal itu?
Nah, inilah yang sekarang menjadi konsumsi publik. Dunia akan runtuh kalau pertemuan itu tidak terbongkar dan Bung Surya tidak dipanggil sebagai saksi oleh KPK. Saya pikir KPK emangnya goblok? Mau memaksakan, apa, memanggil-memanggil saksi? Boleh saya katakan, tidak akan sedangkal itu. Jadi harus ada reason (alasan), ada dasar hukumnya. Ada ini-itu kalau kita memang percaya pada KPK. Saya percaya kepada KPK.

Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri

Gatot lewat Rio meminta bantuan Jaksa Agung dalam kasus bansos?
Itu yang kalian dengar? Pertama, tanya saja Jaksa Agung. Kalau saya you tanya, saya yakin aku yakin, tidak ada pertemuan itu. Kalau ada pertemuan dengan Jaksa Agung, sebagai pimpinan partai, saya benar-benar merasa punya moral obligation. Dan pasti ada sesuatu langkah yang harus saya lakukan.

Karena pertemuan itu, Anda marah sekali karena ini sudah melampaui…
Saya pastikan itu nggak ada pertemuan itu.

Selanjutnya >> Uang Rp 200 juta buat Rio...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

5 jam lalu

Mantan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggelar konferensi pers bersama Ketum NasDem Surya Paloh usai pertemuan keduanya terkait putusan MK. Pertemuan tersebut dilakukan di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

Elite PKB dan elite Partai NasDem menggelar pertemuan di NasDem Tower tanpa ada perwakilan PKS


NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

6 jam lalu

Mantan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggelar konferensi pers bersama Ketum NasDem Surya Paloh usai pertemuan keduanya terkait putusan MK. Pertemuan tersebut dilakukan di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

Surya Paloh mengatakan Partai NasDem dan PKB mengapresiasi kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024


Cak Imin Sungkan Tanya Surya Paloh soal Posisi NasDem Usai Pemilu, Oposisi atau Gabung ke Pemerintah

6 jam lalu

Mantan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat ditemui di area NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat usai pertemuannya dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada Selasa, 23 April 2024 terkait hasil putusan sengketa Pilpres 2024 di MK. TEMPO/Adinda Jasmine
Cak Imin Sungkan Tanya Surya Paloh soal Posisi NasDem Usai Pemilu, Oposisi atau Gabung ke Pemerintah

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh hari ini. Apa saja yang dibahas?


Pro-Kontra Soal Hak Angket setelah MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres

8 jam lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pro-Kontra Soal Hak Angket setelah MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres

Sejumlah partai politik masih berkeinginan melanjutkan hak angket di DPR.


Muhaimin Bertemu Surya Paloh, Bahas Arah Politik hingga Koalisi Pilkada

10 jam lalu

Mantan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggelar konferensi pers bersama Ketum NasDem Surya Paloh usai pertemuan keduanya terkait putusan MK. Pertemuan tersebut dilakukan di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Muhaimin Bertemu Surya Paloh, Bahas Arah Politik hingga Koalisi Pilkada

Setelah putusan MK, Muhaimin dan Surya Paloh menggelar pertemuan. Mereka kompak menyatakan siap untuk membuka lembaran baru.


Usai Putusan MK, Cak Imin Bertemu Surya Paloh di NasDem Tower Sore Ini

13 jam lalu

Mantan Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyambangi NasDem Tower di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 April 2024. Cak Imin tiba pada pukul 16.12 WIB didampingi Waketum PKB Jazilul Fawaid, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid dan Wasekjen PKB Syaiful Huda. TEMPO/Adinda Jasmine
Usai Putusan MK, Cak Imin Bertemu Surya Paloh di NasDem Tower Sore Ini

Mantan Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Islandar menyambangi NasDem Tower usai putusan MK.


Anies Baswedan Temui Surya Paloh dan Ganjar Jumpa Megawati Setelah Putusan MK, Apa yang Dibahas?

15 jam lalu

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, usai mengikuti pembacaan putusan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi, pada Senin sore, 22 April 2024. Pertemuan itu berlangsung di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Anies Baswedan Temui Surya Paloh dan Ganjar Jumpa Megawati Setelah Putusan MK, Apa yang Dibahas?

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo langsung menemui pimpinan partai pengusungnya, Surya Paloh dan Megawati usai putusan MK. Apa pernyataannya?


Beda Sikap PKS dan Nasdem atas Putusan MK Tolak Gugatan Anies-Muhaimin

21 jam lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Beda Sikap PKS dan Nasdem atas Putusan MK Tolak Gugatan Anies-Muhaimin

Surya Paloh mengungkapkan kemungkinan Nasdem merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran setelah putusan MK atas sengketa Pilpres.


Anies-Muhaimin Bilang Koalisi Perubahan Sudah Berakhir Usai Putusan MK, Ini Alasannya

22 jam lalu

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama Tim Hukum Timnas AMIN tiba di Gedung MK pada Pukul 08.18. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Anies-Muhaimin Bilang Koalisi Perubahan Sudah Berakhir Usai Putusan MK, Ini Alasannya

Anies-Muhaimin mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah putusan MK atas sengketa Pilpres.


MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, Surya Paloh: Yang Kalah Hargai yang Menang

23 jam lalu

Ketua tim Pembela Capres-Cawapres terpilih nomor urut 3 Prabowo-Gibran Yusril Ihza memberikan keterangan pada media usai sidang putusan gugatan pilpres 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari keterangan Yusril Ihza Mahendra keputusan MK telah tepat karena tidak ada bukti baik dari keterangan saksi atau alat-alat bukti yang dihadirkan saat sidang. TEMPO/ Febri Angga palguna
MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, Surya Paloh: Yang Kalah Hargai yang Menang

MK menolak seluruhnya gugatan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam sengketa hasil Pilpres 2024.