TEMPO.CO, Pekanbaru - Aktivitas Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, terus mengalami kelumpuhan akibat gangguan kabut asap pekat yang menyelimuti daerah ini. Sebanyak 65 penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan terpaksa batal terbang akibat landasan pacu tertutup asap, Kamis, 22 Oktober 2015.
"Jarak pandang hanya 400 meter," kata Duty Manager Bandara SSK II, Pekanbaru, Hasnan.
Hasnan mengatakan jarak pandang dengan radius 400 meter dinilai sangat berisiko untuk melakukan penerbangan. Alhasil sejak pagi hingga sore hari tidak satu pun pesawat melakukan penerbangan baik mendarat maupun keberangkatan. "Jarak pandang jauh di bawah ambang batas penerbangan," ujarnya.
Menurut Hasnan, nyaris sepekan ini bandara mengalami kelumpuhan. Jadwal penerbangan jadi tidak menentu. Akibatnya terjadi penumpukan penumpang di bandara. Penumpang akhirnya melakukan penjadwalan ulang bahkan meminta pengembalian tiket.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru menyebutkan Satelit Tera dan Aqua memantau 135 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera. Jumlah tersebut jauh menurun dari pantauan satelit pagi tadi mencapai 656 titik. Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 86 titik. "Sedangkan untuk wilayah Riau terpantau dua titik panas," katanya.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan masih mengganggu jarak pandang di beberapa wilayah Riau. Di Pekanbaru, jarak pandang menurun hingga 300 meter, Rengat 2.000 meter, Dumai 1.000 meter, dan Pelalawan 400 meter.
RIYAN NOFITRA