TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Abetnego Tarigan meminta pemerintah mengevaluasi pembangunan kanal di lahan gambut.
"Karena nantinya air dalam gambut justru akan tertarik ke kanal, meskipun akan dipakai untuk mengairi lahan," kata Abetnego dalam Forum Diskusi Bersama Media di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2015.
Baca Juga:
Menurut dia, pengairan bisa dilakukan dengan mengadakan pompa air. Jadi air sungai bisa dimanfaatkan dan air dalam gambut tidak tertarik ke kanal.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Eka W. Soegiri berujar, sejauh ini, pemerintah menjalankan empat tahapan penanganan kasus kebakaran hutan dan kabut.
"Kami sudah menjalankan empat tahapan, yakni padamkan api, tangani dampak, tegakkan hukum, dan solusi jangka panjang," ucapnya dalam Forum Diskusi Bersama Media.
Ia menjelaskan, saat ini penanganan oleh pemerintah sudah sampai tahap solusi jangka panjang, yang berupa pembangunan kanal dan disekat agar bisa mengairi lahan, pembuatan embung, serta tata kelola gambut dan vegetasi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar membangun kanal untuk solusi jangka panjang pencegahan kebakaran lahan dan hutan.
Menanggapi instruksi tersebut, BNPB bersama TNI serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mulai membangun kanal tersebut.
INGE KLARA SAFITRI