Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Mau Usulannya Dilirik Pemerintah, Begini Caranya  

Editor

Sugiharto

image-gnews
Presiden Jokowi menyapa sejumlah siswa yang menjadi wartawan cilik di Istana Negara, Jakarta, 20 Oktober 2015. Wartawan cilik tersebut sangat antusias bertanya mengenai kerja Presiden, dan masa kecilnya.  TEMPO/Aditia Noviansyah
Presiden Jokowi menyapa sejumlah siswa yang menjadi wartawan cilik di Istana Negara, Jakarta, 20 Oktober 2015. Wartawan cilik tersebut sangat antusias bertanya mengenai kerja Presiden, dan masa kecilnya. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jaleswari Pramodawardhani, buka rahasia agar policy brief dari peneliti mendapat respons dari pemangku kebijakan. Tips ini perlu diketahui para peneliti agar hasil kajiannya bisa dimanfaatkan pemerintah untuk merumuskan kebijakan.

Menurut mantan staf khusus Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto ini, peneliti atau penulis harus memiliki tanggung jawab terhadap penelitiannya dan terus mengawal hasil temuannya itu. "Gaya penulisan juga harus dibuat menarik dan ringkas agar substansinya tersampaikan," katanya di kantor Tempo pada Selasa, 20 Oktober 2015.

Dhani lantas mulai menerangkan ‘rahasia’ mengapa policy brief jarang mendapat respons. Pertama, dia mengatakan, penulis sering memposisikan diri lebih sebagai kritikus ketimbang periset, yang mengusulkan rekomendasi kebijakan. "Kadang-kadang lupa menerangkan dasar analisisnya, pilihan kebijakan yang harus diambil, dan rekomendasinya."

Kedua, kurang rasa memiliki. Menurut Dhani, penulisan usulan kebijakan banyak yang monolog dan langsung linier ke pembaca. Ia menyarankan dalam penyampaian data, jangan bersifat kering atau tanpa analisis. Ketiga, peneliti dan stake holders menjadi mitra untuk bersama-sama mendiskusikan hasil temuan dan rekomendasi tersebut.

Lalu, bagaimana seharusnya? Dhani pun memberikan beberapa poin yang harus dilakukan oleh penulis atau peneliti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama, harus kreatif dalam pemilihan judul. Soal judul terkesan sepele, tapi pemerintah setiap hari menerima banyak policy brief. "Buat judul yang catchy. Mungkin akan ada perdebatan, ‘ah, ini nggak ilmiah dan sebagainya’. Tapi, yang jelas di judul sudah menggambarkan masalah yang ada," katanya.

Kedua, dalam latar belakang, harus diperhatikan siapa yang akan disasar, masalah apa yang ada dalam kebijakan, juga alternatifnya. Sebab, dalam memo yang akan disampaikan oleh sekretaris kabinet ke presiden, hal yang pertama tertulis ialah rekomendasi dan argumentasi. "Bikin yang sangat operasional. Tidak usah khawatir, sebab ada basis data. Tinggal formulasikan dalam tulisan yang singkat, 2-4 lembar," ujar Dhani.

AHMAD FAIZ IBNU SANI

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.


Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

27 Juli 2020

Pintu masuk Kebun Raya Purwodadi di jalan raya Pasuruan-Malang. TEMPO/Abdi Purmono
Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.


Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

29 Juni 2020

Jamur Enoki. onegreenplanet.org
Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.


Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

5 Mei 2020

Petugas saat menunjukkan hasil swab penumpang KRL Commuterline usai menjalani test polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 Mei 2020. Pemkot Bekasi menggelar tes massal corona terhadap penumpang KRL Commuterline dengan menyiapkan 300 alat test PCR, tes secara massal tersebut dilakukan setelah tiga penumpang KRL dari bogor terdeteksi terpapar virus corona atau Covid-19. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.


LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

18 Oktober 2019

Sejumlah profesor dan pegawai LIPI mengadukan Kepala LIPI Laksana Tri Handoko ke Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Komisi VII DPR, Jakarta.
LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

LIPI akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karena tentang pembentukan BRIN


Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

31 Januari 2019

Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

Menurut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, reorganisasi internal sudah disetujui Kemenpan-RB.


2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

10 Desember 2018

Sejumlah ikan badut berada di sekitar anemon yang hidup di terumbu karang di wilayah peraian konservasi Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ), Jepara, Jawa Tengah, 4 Agustus 2018. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. ANTARA FOTO/Aji Styawan
2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

Sejak tahun 1998, LIPI terlibat dalam kegiatan COREMAP.


Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

31 Mei 2018

Laksana Tri Handoko dilantik sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang baru. Sebelumnya dia menjabat sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik. (Humas LIPI)
Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

Sebelum menjadi Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menjabat sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik.


Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

18 Mei 2018

Jenis tanaman anggrek terbesar di dunia berbunga di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, 2 Maret 2016. Anggrek raksasa bernama latin Grammatophyllum Specciosum Blume ini merupakan anggrek terbesar di dunia yang berumur puluhan tahun. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai 18 sampai 20 Mei 2018 di Gedung Samida Kebun Raya Bogor.


LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

24 Maret 2018

Berharap pada Baruna Jaya
LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

Ekspedisi kelautan LIPI dan Singapura itu menggunakan kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI yang berlayar selama 14 hari.