TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Singapura dan Malaysia sudah turun ke sejumlah lokasi kebakaran hutan di Indonesia untuk memadamkan api sejak pekan lalu. Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tim dari dua negara itu mengaku mengalami kesulitan dalam memadamkan kebakaran.
"Tim dari Malaysia mengalami kesulitan karena banyaknya titik api. Tim dari Singapura juga mengalami kesulitan dan minta agar koordinatnya dipastikan untuk titik api yang ada," kata Sutopo di kompleks Istana, Senin, 12 Oktober 2015.
Sutopo mengatakan Malaysia memberikan bantuan berupa helikopter Chinoox sementara Singapura mengirim helikopter Chinoox. Pesawat Malaysia sudah tiba sejak Jumat lalu sementara helikopter Singapura tiba Sabtu lalu. Pesawat Malaysia beroperasi selama lima hari dan Singapura selama 15 hari. Menurut dia, tim sudah ikut melakukan operasi pemadaman di wilayah air Sugihan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. "Ini merupakan kawasan yang terbakar sangat luas, masih pekat, mengirim asap sampai ke wilayah Jambi dan Riau," katanya.
Menurut dia, seluruh bantuan asing, termasuk pesawat dari Australia dipusatkan di Palembang, Sumatera Selatan. Bantuan asing ini, kata Sutopo, berada di bawah kendali BNPB sementara kendali operasional berada di bawah Komandan Lanud Palembang. "Jadi bantuan internasional semuanya akan dipusatkan di Sumatera Selatan, khususnya di Ogan Komering Ilir dan Musi Banyusasin," katanya.
Hingga saat ini, jumlah pesawat dan helikopter yang digunakan untuk pemadaman, baik dari bantuan internasional maupun dari lokal berjumlah sebelas awak. Masalah utama, kata Sutopo, adalah bagian dalam hutan yang masih mengeluarkan asap sangat pekat. "Padahal di permukaan biasanya sudah tidak ada lagi," katanya.
ANANDA TERESIA