Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

GAM Akhiri Penyerahan Senjata

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Gerakan Aceh Merdeka (GAM) kembali menyerahkan 35 pucuk senjatanya kepada Aceh Monitoring Mission (AMM) untuk dimusnahkan. Penyerahan senjata terakhir itu dilakukan di Stadion Lhoong Raya, Aceh Besar, Senin (19/12), sekitar pukul 10.15 WIB. Senjata yang dimasukkan ke dalam beberapa karung itu diangkut milik representatif GAM.Hadir dalam penyerahan senjata itu dari pihak GAM, Bakhtiar Abdullah, Irwandi Yusuf, Darwis Jeunib, Mukhsalmina dan beberapa anggota lapangan lainnya. Dari pihak TNI/Polri hadir beberapa pejabat Kodam Iskanda Muda dan Kapolda Inspektur Jenderal Pol. Bahrumsyah Kasman, Gubernur Aceh Azwar Abubakar dan beberapa pejabat Pemda lainnya. Nipat Thonglek dan beberapa staf AMM memantau penyerahan senjata itu.Menurut Irwandi Yusuf, dari 35 pucuk senjata yang diserahkan, dua di antaranya ditolak AMM karena tidak sesuai dengan standar. "Berapapun hari ini yang diserahkan, dianggap selesai," ujarnya.Sampai tahap keempat ini GAM telah menyerahkan 1.021 pucuk senjata, yang diterima AMM sebanyak 838 pucuk senjata, selebihnya ditolak. Sementara TNI sendiri masih mempermasahkan 71 pucuk senjata yang diterima AMM.Dari jumlah itu, berarti masih kurang dua senjata GAM untuk memenuhi target 840 pucuk senjata sesuai kesepakatan (MoU) Helsinki. Bakhtiar Abdullah, Juru Bicara GAM, mengatakan kemungkinan besar kekurangan itu akan dipenuhi pihaknya saat acara simbolis berakhirnya pelucutan senjata GAM pada 21 Desember nanti. "Pada 21 Desember nanti diserahkan lagi," ujarnya.Sementara perwakilan RI di AMM, Bambang Darmono, mengatakan dari jumlah senjata yang diserahkan GAM, pihaknya hanya mengesahkan 767 pucuk senjata GAM. "Selama tahap satu, dua, tiga, empat, pihak pemerintah Republik Indonesia hanya menerima 767 pucuk senjata, nggak lebih," sebutnya.Adi Warsidi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

LPSK Dalami Tragedi Jambu Keupok Saat DOM di Aceh  

20 Agustus 2016

Sejarah pembuatan Anoa tidak terlepas pada kebutuhan TNI saat operasi militer di Aceh, 2003. Pindad merespon kebutuhan tersebut dengan membuat  kendaraan angkut personel ringan APR-1V yang berbasis truk. Dadang Tri/Bloomberg via Getty Images
LPSK Dalami Tragedi Jambu Keupok Saat DOM di Aceh  

LPSK memeriksa 12 orang korban pelanggaran HAM berat saat operasi DOM di Desa Jambu Keupok, Aceh Selatan.


Peringatan Darurat Militer Aceh, Aktivis Ingatkan Kasus HAM  

20 Mei 2016

Anggota penjinak bom Brimob Polda Aceh mengangkut bom rakitan sisa konflik sebelum diledakan di Desa Cot  Bayu, Kecamatan Cot Glee, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Sabtu (2/10). ANTARA/Ampelsa
Peringatan Darurat Militer Aceh, Aktivis Ingatkan Kasus HAM  

Darurat Militer Aceh pada 2003 masih menyisakan dampak dan pelanggaran kasus HAM yang belum tuntas hingga sekarang.


Pengamat: Penculik Anggota Kodim Aceh Diduga Eks GAM

25 Maret 2015

Prajurit TNI membantu mengevakuasi dua jenazah rekannya di Rumah Sakit Kesrem, Lhokseumawe, Provinsi Aceh, 24 Maret 2015. Sertu Indra dan Serda Hendri ditemukan tewas dengan luka tembak pada bagian dada pasca diculik oleh belasan pria bersenjata api saat melaksanakan tugas bina teretorial TNI. ANTARA FOTO
Pengamat: Penculik Anggota Kodim Aceh Diduga Eks GAM

Ada faksi GAM lain yang diduga membunuh dua anggota TNI itu.


Jurnalis Allan Ungkap Pembunuhan Aktivis Aceh  

27 Juni 2014

Allan Nairn. Kcpw.org
Jurnalis Allan Ungkap Pembunuhan Aktivis Aceh  

Pembunuhan itu telah "disahkan" oleh wewenang yang lebih tinggi
di Jakarta.


Prabowo Minta Maaf Atas Kelakuan Kopassus di Aceh  

12 Maret 2014

Prabowo Subianto. TEMPO/Prima Mulia
Prabowo Minta Maaf Atas Kelakuan Kopassus di Aceh  

"Apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh anak buah saya, saya memohon maaf kepada seluruh rakyat Aceh," kata Prabowo.


DPR Aceh Dipersilakan Sahkan Qanun Rekonsiliasi  

12 November 2013

Aliansi Korban Pelanggaran HAM Aceh memajang foto-foto orang hilang pada masa konflik Aceh lalu di pagar Gedung DPR Aceh, (9/12). ANTARA/Ampelsa
DPR Aceh Dipersilakan Sahkan Qanun Rekonsiliasi  

Korban-korban pelanggaran HAM itu sampai kini belum mendapat

keadilan. Karena itu, KKR Aceh yang permanen mutlak diperlukan.


TNI Menolak Bendera Aceh Berbau Separatis

20 November 2012

Seorang pedagang  menata bendera merah putih di pinggir jalan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Senin (30/7). ANTARA/Ampelsa
TNI Menolak Bendera Aceh Berbau Separatis

Dalam rancangan qanun, bendera dan lambang Provinsi Aceh persis sama dengan bendera dan lambang Gerakan Aceh Merdeka.


Petinggi GAM Ramai- Ramai Bezuk Tiro  

1 Juni 2010

Hasan Tiro. TEMPO/ Yosep Arkian
Petinggi GAM Ramai- Ramai Bezuk Tiro  

Puluhan eks petinggi Gerakan Aceh Merdeka hari ini, Selasa (1/6) membezuk Hasan Tiro di ruang ICCU Rumah Sakit Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Kondisi deklarator GAM ini masih belum stabil.


Ratusan Tapol/Napol GAM Tuntut Dana Reintegrasi

26 Januari 2008

Ratusan Tapol/Napol GAM Tuntut Dana Reintegrasi

Ratusan Tapol/Napol GAM di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara yang dibebaskan dari penjara sebelum penandatanganan MoU Helsinki menuntut untuk diberikan dana pemberdayaan ekonomi Rp 10 juta per jiwa, Sabtu (26/1).


GAM dan Warga Rayakan Milad GAM

4 Desember 2007

GAM dan Warga Rayakan Milad GAM

Para anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Masyarakat Aceh memperingati Hari Ulang Tahun (Milad) GAM ke–31 dengan kenduri dan doa bersama. Acara diadakan di desa-desa dan tempat-tempat bersejarah.