Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Bung Karno Selamat dari Lemparan Granat di Cikini

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Perayaan ulang tahun Partai Komunis Indonesia dirayakan besar -besaran digelar, Presiden Sukarno terlihat mesra berdampingan dengan Ketua Partai Komunis Indonesia D.N Aidit pada 23 Mei 1965. wikipedia. org
Perayaan ulang tahun Partai Komunis Indonesia dirayakan besar -besaran digelar, Presiden Sukarno terlihat mesra berdampingan dengan Ketua Partai Komunis Indonesia D.N Aidit pada 23 Mei 1965. wikipedia. org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 30 November 1957 malam, Presiden Sukarno mengunjungi Perguruan Cikini di Jalan Cikini Nomor 76, Jakarta Pusat, dalam rangka menghadiri perayaan ulang tahun ke-15 sekolah itu. Kunjungan Presiden untuk memenuhi undangan Johan Sirie, Direktur Percetakan Gunung Sari, dan Sumadji Muhammad Sulaimani, Kepala Perguruan Cikini, sebagai panitia penyelenggara.

Putra-putri Sukarno, Muhammad Guntur Sukarnoputra dan Megawati Sukarnoputri, juga belajar di sekolah tersebut. Namun tak ada yang mengira jika perayaan yang meriah penuh  keriangan wajah anak-anak malam itu berubah menjadi hujan tangis tak terperi. Komplotan teroris--begitu versi Sukarno--yang tidak puas dengan kondisi politik saat itu hendak membunuh Presiden Sukarno di depan Perguruan Cikini.

Tanpa berpikir panjang, para pelaku menarik pemicu granat dan melemparkannya ke arah Presiden yang masih berada di tengah kerumunan anak-anak sekolah. Zulkifli Lubis, yang saat itu mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat periode 1952-1956 dan mantan Kepala Intelijen Negara yang kedudukannya di bawah koordinator Presiden Sukarno, dituding menjadi dalang di balik aksi penggeranatan.

TRAGEDI BOCAH DALAM KARDUS

Putri Kalideres Dibunuh: Siapa Si Kurus Bersweter Abu-abu?
Putri Kalideres Dibunuh: Jejak 3 Pria dan Kardus Cokelat

Para penggeranat, yakni Jusuf Ismail, Sa'adon Muhamad, Raasrif Husain--ketika itu masing-masing berusia 20, 18, dan 23 tahun--dihukum mati. Ketiganya, selain menjadi anggota organisasi ilegal, yakni Gerakan Anti Komunis (GAK), juga secara formal anggota Gerakan Pemuda Islam Indonesia. Belakangan terungkap tujuan GAK dalam serangan itu bukan untuk membunuh Sukarno, melainkan hanya memperingatkan.

Mereka ingin memaksa pemerintah mengubah haluan politik negara yang ketika itu mereka nilai sangat menguntungkan, baik posisi maupun strategi Partai Komunis Indonesia. Keberhasilan PKI pada Pemilu 1955 dengan meraup lebih dari 6 juta suara pemilih dan menjadi empat besar partai terbesar mereka anggap sebagai buah dari politik pemerintah yang membiarkan berkembangnya komunisme.

Baca juga:
G30S: Alasan Intel Amerika Incar Sukarno, Dukung Suharto
G30S:Kisah DiplomatAS yang Bikin Daftar Nama Target Di-dor!

Meski cedera, Presiden Sukarno yang menjadi target selamat dari upaya pembunuhan tersebut, termasuk putra-putrinya. Namun sebelas orang tewas dan 400 lainnya luka-luka akibat pecahan granat yang dilempar para "teroris". Mirisnya, sebagian besar korban anak-anak sekolah yang polos dan buta politik. Mohammad Hatta, Wakil Bung Karno, menyebut upaya pembunuhan tersebut sebagai metode fasis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sepekan Tak Lagi Jadi Presiden RI, Apa Kegiatan Jokowi Selain Jajan Soto dan Sate?

8 hari lalu

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) usai menikmati sarapan di warung makan Soto Triwindu, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Ahad, 27 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sepekan Tak Lagi Jadi Presiden RI, Apa Kegiatan Jokowi Selain Jajan Soto dan Sate?

Menjalani masa purna tugas, Jokowi sebut akan tidur di hari pertamanya setelah tak menjabat sebagai presiden. Ini kegiatannya sepekan setelah lengser.


Prabowo 4 Kali Ikut Pemilu Baru Jadi Presiden, Serupa Kisah Presiden Abraham Lincoln di AS

14 hari lalu

Prabowo 4 Kali Ikut Pemilu Baru Jadi Presiden, Serupa Kisah Presiden Abraham Lincoln di AS

Bagaimana ceritanya pengalaman Presiden Abraham Lincoln di AS yang serupa dengan Prabowo?


Prabowo Singgung Isu Korupsi Dua Kali dalam Pidatonya: Ikan Menjadi Busuk, Busuknya Mulai dari Kepala

14 hari lalu

Prabowo Singgung Isu Korupsi Dua Kali dalam Pidatonya: Ikan Menjadi Busuk, Busuknya Mulai dari Kepala

Presiden Prabowo dua kali menyinggung soal pemberantasan korupsi dalam pidato perdananya sebagai Kepala Negara di Gedung MPR/DPR/DPD RI. Apa katanya?


Prabowo Jadi Presiden RI ke-8, Begini Ketertarikannya dengan Angka Delapan

14 hari lalu

Prabowo Jadi Presiden RI ke-8, Begini Ketertarikannya dengan Angka Delapan

Angka delapan disebut-sebut sebagai angka keberuntungan Prabowo Subianto. Terkini, ia menjadi Presiden RI ke-8.


Pidato Prabowo Subianto Singgung Masih Banyak Subsidi Tak Tepat Sasaran

15 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto saat mengucapkan sumpah jabatan dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2024-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pidato Prabowo Subianto Singgung Masih Banyak Subsidi Tak Tepat Sasaran

Presiden RI periode 2024-2029, Prabowo Subianto menyebut hingga saat ini masih banyak subsidi yang tidak tepat sasaran.


Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

40 hari lalu

Presiden Joko Widodo Groundbreaking Campus Australian Independent School Nusantara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu 25 September 2024. Tangkap Layar Sekretariat Presiden
Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

Pernyataan Jokowi mengenai Istana Jakarta sebagai warisan dari kolonial bukan yang pertama kali.


Diresmikan Presiden RI, Jalan Tol Solo - Yogyakarta Seksi 1.1 Perkuat Konektivitas 3 Kota

40 hari lalu

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Ruas Solo - Yogyakarta - YIA Kulonprogo Seksi I Kartasura - Klaten sepanjang 22,3 km, di Gerbang Tol Banyudono, Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Kamis 19 September 2024. Dok. Adhi Karya
Diresmikan Presiden RI, Jalan Tol Solo - Yogyakarta Seksi 1.1 Perkuat Konektivitas 3 Kota

Proyek Jalan Tol ini merupakan proyek investasi milik PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dengan total nilai investasi Rp27,48 triliun.


SBY 75 Tahun, Berikut Jenjang Karier Militer Sebelum ke Dunia Politik

56 hari lalu

Ani Yudhoyono menemani sang suami, SBY dalam seremoni wisuda Purnawira PATI TNI AD di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, 11 November 2000. Melalui rekaman video pada Rabu, 13 Februari 2019, SBY menyampaikan istri mengidap kanker darah dan harus menjalani perawatan yang intensif di National University Hospital Singapura. dok.TEMPO
SBY 75 Tahun, Berikut Jenjang Karier Militer Sebelum ke Dunia Politik

SBY hari ini berulang tahun ke-75 memiliki jejak karier yang terbilang moncer di militer sebelum terjun ke politik praktis.


75 Tahun SBY, Berikut Karier Politik Susilo Bambang Yudhoyono

56 hari lalu

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdoa saat acara pelepasan Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia di Istana Negara, Jakarta (13/5). TEMPO/Subekti.
75 Tahun SBY, Berikut Karier Politik Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono hari ini berulang tahun ke-75. Berikut catatan politik SBY.


23 Tahun Partai Demokrat, Pembuka Jalan SBY Jadi Presiden RI

56 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pemaparan dalam Penataran Pimpinan dan Kader Partai Demokrat di Bogor, Jawa Barat, 28 Maret 2016. Penataran pimpinan dan kader utama Partai Demokrat ini dihadiri pejabat utama DPP Partai Demokrat, Fraksi Demokrat, DPR RI, dan pimpinan 34 DPD se-Indonesia. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
23 Tahun Partai Demokrat, Pembuka Jalan SBY Jadi Presiden RI

Pada 9 September 2001, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY resmi mendirikan Partai Demokrat untuk membuka jalan SBY dalam pencalonan Presiden atau Capres 2004.