TEMPO.CO, Ternate - Petisi menuntut pembebasan Adlun Fiqri, mahasiswa yang ditangkap polisi lantaran mengunggah video polisi lalu lintas yang menerima uang tilang, banjir dukungan. Setidaknya, kurang dari 24 jam, petisi yang digagas pada Change.org itu sudah ditandatangani lebih dari seribu orang.
Munadi Kilkoda, penggagas petisi, menuntut pembebasan Adlun Fiqri dilakukan untuk mendesak Kepala Polri memerintahkan Kepala Kepolisian Daerah Maluku Utara agar segera membebaskan Adlun Fiqri. Petisi ini juga meminta Divisi Profesi Polda Maluku Utara mengusut tuntas dugaan suap ke oknum polantas sebagaimana terdapat dalam video.
"Dengan petisi ini, kami juga berharap polisi lebih introspeksi diri dan tidak semena-mena terhadap suara kritis publik," kata Munadi Kilkoda kepada Tempo, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Menurut Munadi, pihaknya menargetkan petisi tersebut ditandatangani 10 ribu orang dalam waktu 14 hari, sebelum diserahkan ke Kapolda Maluku Utara. Langkah ini penting agar Kapolda bisa cepat dan serius melakukan pembinaan secara baik kepada anggotanya.
"Yang pasti, dalam petisi ini kami mengutuk semua tindakan oknum kepolisian yang mengkriminalkan masyarakat yang memiliki suara kritis," ujar Munadi.
Faris Bobero, Koordinator Save Aldun, mengatakan Kepolisian Resor Ternate telah mengabulkan permohonan pembebasan sementara Adlun Fiqri dari tahanan. Saat ini Adlun telah berkumpul dengan keluarganya.
"Dia sekarang bahkan terlihat lebih ceria. Kedua orang tuanya juga saat ini menemaninya. Mereka bahkan mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia," tutur Faris.
Adlun Fiqri, mahasiswa Universitas Khairun Ternate, ditangkap polisi setelah mengunggah video polisi lalu lintas Polres Ternate yang menerima uang tilang. Operasi tilang dilakukan polisi di depan Rumah Sakit Dharma Ibu di Jalan Pahlawan Revolusi, Kelurahan Gamalama, Sabtu, 26 September 2015. Adlun merekam proses tilang itu menggunakan telepon selulernya lantas mengunggahnya ke YouTube.
Video berjudul “Kelakuan Polisi Minta Suap di Ternate” itu berdurasi lebih dari satu menit. Dalam video itu terekam tingkah laku polisi lalu lintas yang meminta sejumlah uang kepada pengendara sepeda motor yang ditilang.
BUDHY NURGIANTO
Baca juga:
TNI & G30 September 1965: Inilah 5 indikasi Keterlibatan Amerika!
Omar Dani: CIA Terlibat G30S 1965 dan Soeharto yang Dipakai