Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

EKSKLUSIF G30S 1965: Lelaki Lima Alias di Operasi Penculikan  

image-gnews
Sjam Kamaruzaman. store.tempo.co
Sjam Kamaruzaman. store.tempo.co
Iklan

Sehari-hari, di mata keluarganya, Sjam jauh dari kesan misterius. Dia cepat akrab dengan orang. Pembawaannya tenang. "Tapi, kalau sudah bicara, bisa terus saja tanpa berhenti," kata putra sulung Sjam, Maksum, bukan nama sebenarnya. Pada saat G30S terjadi, Sjam berusia 41 tahun.

Empat dari lima anak Sjam yang ditemui Tempo punya kenangan yang sama tentang ayah mereka. "Kami amat dekat satu sama lain," kata Maksum, kini 54 tahun. Dia ingat sering diajak ayahnya menonton pertandingan sepak bola. "Kami sekeluarga juga sering bertamasya melihat matahari tenggelam di Pantai Sampur, dekat Cilincing, Jakarta Utara," kata Maksum.

Di rumah, Sjam ringan tangan. "Setiap pagi, Bapak sibuk memperbaiki ini dan itu di rumah, entah pompa air, entah apa lagi," tutur Maksum, yang sempat bersekolah di sebuah pesantren di Jawa Timur. Setelah semua beres, Sjam biasanya duduk santai sambil merokok. Merek rokok favoritnya Commodore.

Kepada anak-anaknya, Sjam mengaku menjadi pengusaha. "Kami tidak tahu dia orang partai," kata Kelana, bukan nama sebenarnya, anak kedua Sjam, kini 47 tahun. Dia sempat bingung ketika diajak ayahnya bertandang ke rumah Pono, asisten Sjam di Biro Chusus PKI. "Di sana, anak-anak Pono memanggil Bapak Oom Djimin. Saya heran, kok Bapak dipanggil Djimin," katanya. Namun rasa heran itu dia simpan dalam hati.

Polisi Militer mencatat setidaknya ada lima nama alias Sjam: Djimin, Sjamsudin, Ali Mochtar, Ali Sastra, dan Karman. Ketika menulis surat perpisahan untuk adiknya, Latifah, setahun sebelum dieksekusi pada 1986, Sjam menandatangani surat itu dengan nama Rusman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada saat PKI merayakan hari jadinya secara besar-besaran di Istora Senayan, Mei 1965, Sjam hanya menonton parade partai yang dicintainya dari kejauhan. "Bapak bawa teropong sendiri untuk melihat Bung Karno berpidato," kata Maksum mengenang.

Keluarga Sjam berasal dari Tuban, Jawa Timur. Ayahnya seorang khatib di dinas jawatan agama setempat. Dia anak kedua dari delapan bersaudara. Sejak muda, Sjam sudah bersimpati pada gerakan kiri, bergaul rapat dengan kelompok pemuda Pathuk yang rata-rata beraliran sosialis di Yogyakarta, serta aktif dalam perang melawan Belanda dan Jepang.

Topik Pilihan: G30S 1965 - Pembunuhan Jenderal

Hubungan Aidit dan Sjam punya sejarah panjang. Keduanya sudah saling kenal sejak 1949, tatkala Sjam aktif di Serikat Buruh Kapal Pelabuhan di Tanjung Priok, Jakarta. Keluarga keduanya juga dekat. Maksum ingat keluarga mereka pernah berlibur bareng di rumah peristirahatan Aidit di Cisarua, Jawa Barat. "Waktu itu Pak Abdullah, ayah Aidit, juga ikut," katanya ketika berkunjung ke kantor Tempo, akhir Oktober lalu.

Meninggalnya istri Sjam, Enok Jutianah, pada 1964 akibat tifus berkepanjangan membuat Aidit makin percaya pada loyalitas Sjam. Enok, perempuan Sunda aktivis buruh di Pelabuhan Tanjung Priok dan pengurus Barisan Tani Indonesia, meninggalkan semua kegiatannya untuk menunjang penyamaran Sjam sebagai intel PKI.

"Dia tidak puas. 'Masak saya jadi aktivis revolusioner kok begini? Di rumah saja. Tidak boleh ini, tidak boleh itu. Menulis saja tidak boleh?' Makanya dia berontak, sampai meninggal karena sakit," kata seorang petinggi PKI menjelaskan kepada Enok. Keterangan ini dikutip John Roosa, sejarawan Universitas British Colombia, Kanada, dalam buku Dalih Pembunuhan Massal. Menurut Maksum, ibunya sempat diam-diam menulis laporan perjalanan wisata di majalah wanita, tapi dengan nama samaran.

Karena itulah, Aidit amat percaya pada Sjam. Namun dia tidak tahu laporan Sjam kerap tidak akurat. Para perwira siap melaksanakan rencana karena mengira Aidit menghendaki rencana itu berlanjut. Adapun Aidit berketetapan meneruskan rencana karena mengira para perwira telah siap. Dengan tidak terbuka pada kedua pihak, Sjam sang perantara memindahkan nasib G30S ke tangannya sendiri. Dia menahbiskan dirinya menjadi tokoh pusat gerakan itu.

Selanjutnya: Tim penculik pasopati kembali...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pejabat Senior Biden Bertolak ke Timur Tengah setelah Israel Serang Iran

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden  saat memberikan suara dalam pemilihan presiden 2024, di New Castle, Delaware, AS, 28 Oktober 2024. REUTERS/Craig Hudson
Pejabat Senior Biden Bertolak ke Timur Tengah setelah Israel Serang Iran

Kunjungan pejabat Biden ke Timur Tengah dilakukan setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran


Negosiator Senior Israel Mendadak Mundur Usai Perundingan Gencatan Senjata Gaza Buntu

7 hari lalu

Seorang demonstran memegang spanduk yang merujuk pada kabar tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar, di Tel Aviv, Israel, 17 Oktober 2024. Mereka berharap warga yang masih menjadi sandera Hamas dapat segera dipulangkan setelah kematian Sinwar. REUTERS/Violeta Santos Moura
Negosiator Senior Israel Mendadak Mundur Usai Perundingan Gencatan Senjata Gaza Buntu

Pengunduran diri mendadak Brigjen Israel Oren Setter menyusul kebuntuan dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza


Survei Internal: Sepertiga Karyawan CIA Pernah Mengalami Pelecehan Seksual

26 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Survei Internal: Sepertiga Karyawan CIA Pernah Mengalami Pelecehan Seksual

CIA membagikan hasil suvei internal mereka kepada CNN tentang perilaku seksual di tempat kerja dan hasilnya sungguh mengejutkan.


Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

32 hari lalu

Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden. REUTERS/Jorge Cabrera
Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

33 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


Kilas Balik Peristiwa G30S: Kenapa Sumur itu Dinamakan Lubang Buaya?

36 hari lalu

Suasana sumur maut lubang buaya di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kilas Balik Peristiwa G30S: Kenapa Sumur itu Dinamakan Lubang Buaya?

Lubang Buaya identik dengan peristiwa G30S/PKI. Benarkah ada buaya di sumur tersebut?


Sejarah Singkat G30S, Kronologi, dan Tokoh yang Gugur

36 hari lalu

Suasana diorama peristiwa G30S/PKI di kawasan Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Diorama tersebut dibuat untuk peringatan Hari Kesaktian Pnlancasila dan mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejarah Singkat G30S, Kronologi, dan Tokoh yang Gugur

Ketahui sejarah singkat G30S, kronologi, serta perwira TNI yang gugur. Operasi ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung Syamsuri.


Serba-Serbi Film Pengkhianatan G30S/PKI, Sutradara Arifin C. Noer: Benar-benar Gila. Edan!

37 hari lalu

Sejumlah warga menonton film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI di markas Kodim 1304 Gorontalo, Gorontalo (20/9). Pemutaran film itu bertujuan untuk memberikan informasi dan pembelajaran kepada masyarakat agar mengenal sejarah bangsa. ANTARA FOTO
Serba-Serbi Film Pengkhianatan G30S/PKI, Sutradara Arifin C. Noer: Benar-benar Gila. Edan!

Film Pengkhianatan G30S/PKI merupakan salah satu film fenomenal yang pernah di buat di negeri ini. Berikut serba-serbi pembuatan film ini.


MPR Cabut 3 TAP MPR Soal Sukarno, Soeharto, dan Gus Dur, Bagaimana Bunyinya?

39 hari lalu

Presiden Sukarno dan Soeharto
MPR Cabut 3 TAP MPR Soal Sukarno, Soeharto, dan Gus Dur, Bagaimana Bunyinya?

MPR cabut 3 TAP MPR terkait putusan perundang-undangan terhadap 3 mantan Presiden RI yaitu Ir Sukarno, Soeharto, dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).


Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

41 hari lalu

Presiden Joko Widodo Groundbreaking Campus Australian Independent School Nusantara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu 25 September 2024. Tangkap Layar Sekretariat Presiden
Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

Pernyataan Jokowi mengenai Istana Jakarta sebagai warisan dari kolonial bukan yang pertama kali.