TEMPO.CO, Balikpapan - Kebakaran kembali terjadi di lahan rehabilitasi primata orangutan milik Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). Hewan yang berada di area rehabilitasi di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, tersebut segera dievakuasi. ”Evakuasi menjadi prioritas karena sudah membakar lokasi helipad BOSF dan berada di area bahan bakar serta kandang orangutan,” kata perwakilan BOSF, Nico Hermanu, Rabu, 30 September 2015. Nico mengatakan tengah mempertimbangkan kemungkinan terburuk evakuasi orangutan, termasuk lokasi evakuasi.
BOSF menjadi area rehabilitasi puluhan hewan dilindungi, seperti orangutan dan beruang madu. Nico mengatakan kebakaran hutan sudah tiga kali menimpa wilayah hutan Samboja dan sekitarnya. Kebakaran hutan pada bulan Agustus dan awal September lalu itu menghanguskan lahan hutan pohon meranti merah seluas 30 hektare milik Samboja Lestari.
Kebakaran sebelumnya sudah menghanguskan area hutan rehabilitasi seluas 250 hektare di wilayah Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Setidaknya lebih dari 10 persen hutan di kawasan kelola BOSF ini rusak akibat kebakaran. Sepekan ini BOSF terus disibukkan dengan kebakaran hutan rehabilitasi di antara perbatasan Samboja Lestari dengan Desa Tani Bakti. Kobaran api merembet cepat serta membakar wilayah lainnya yang terdiri atas hutan dan padang ilalang kering.
Upaya pemadaman dilakukan staf Yayasan BOSF dibantu personel Detasemen Kavaleri Kodam Mulawarman dan Koramil Samboja. Yayasan BOSF meminta bantuan Dinas Pemadam Kebakaran Kutai Kartanegara dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur.
Nico menduga kebakaran ini disebabkan cuaca panas dan kemarau panjang yang melanda Kalimantan Timur. Kebakaran berdampak terhadap puluhan hewan rehabilitas jenis orangutan dan beruang madu yang berada di hutan Yayasan BOSF.
SG WIBISONO