TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Keagamaan DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah segera mengirimkan tambahan tenaga untuk membantu identifikasi korban di Mina. Hingga saat ini kinerja pemerintah Arab Saudi dalam mengindentifikasi korban dinilai masih jauh dari harapan.
"Dari awal tenaga ahli kita hanya empat orang, tadi Kementerian Agama baru menambahkannya jadi sembilan orang. Masih ada lima kontainer lagi yang belum teridentifikasi," ujar Saleh dalam pernyataan tertulisnya, Selasa, 29 September 2015.
Saleh mengungkapkan penambahan personel tenaga ahli ini baru dilakukan, Senin, 28 September 2015. Sejak insiden jatuhnya crane di Mekah, tim identifikasi hanya berjumlah empat orang. Itu pun, menurut Saleh, masih ada satu jenazah pada insiden crane yang belum teridentifikasi.
Penambahan ini harus segera dilakukan mengingat petugas identifikasi masih memiliki tugas lain. Pada 3 Oktober mendatang, gelombang kedua jemaah haji akan bertolak ke Madinah. Saleh berharap mobilisasi dapat dilakukan dengan matang, sehingga tidak mengganggu prroses identifikasi.
Hingga saat ini korban kecelakaan di Mina terus bertambah. Data terakhir dari Kementerian Agama menyebutkan korban telah mencapai 46 orang, dirawat di rumah sakit tujuh orang, dan dilaporkan hilang meningkat dari 82 orang menjadi 90 orang.
Jumlah jemaah haji seluruh dunia yang menjadi korban saat ini bahkan mencapai 1107 orang. Menurut Kementerian Agama, masih ada lima kontainer yang belum teridentifikasi.
Saleh juga mengatakan jumlah korban sebanyak itu terlalu berat untuk ditangani oleh sembilan orang. "Untuk apa kita mengirim nota diplomatik untuk membuka akses identifikasi kalau tenaga ahli yang bisa melakukan tugas itu saja kurang?" kata Saleh.
Menurut Saleh, masih belum ada penjelasan dari pemerintah mengapa tenaga bantuan belum dikirimkan. Ia menilai pemerintah seharusnya tanggap dan tanpa diminta segera mengirimkan tambahan tenaga. "Pekerjaan identifikasi itu tidak mudah. Perlu nyali, konsentrasi, dan kesabaran. Tidak semua orang bisa mengerjakan itu," ucapnya.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
Video Terkait: