Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Adnan Buyung Layak Jadi Pahlawan Nasional

image-gnews
Adnan Buyung Nasution berlatih yoga di rumahnya, di Pasar Jumat, Jakarta, 15 Oktober 2008. Dok. TEMPO/Mazmur A. Sembiring
Adnan Buyung Nasution berlatih yoga di rumahnya, di Pasar Jumat, Jakarta, 15 Oktober 2008. Dok. TEMPO/Mazmur A. Sembiring
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia Jimly Asshiddiqie, menilai pengacara senior, Adnan Buyung Nasution, pantas menerima penghargaan sebagai pahlawan nasional. "Mudah-mudahan pemerintah memberikan tempat yang tepat, bisa dimakamkan di taman makam pahlawan. Beliau juga pernah menerima Bintang Mahaputra," ujar Jimly saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga berharap agar generasi muda, khususnya para aktivis hukum dan keadilan, bisa meneruskan perjuangan Adnan Buyung Nasution yang merupakan pendiri Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

"Yang terpenting kita teruskan perjuangannya, layak menjadi contoh perkembangan hukum yang positif di Indonesia," kata  Jimly menambahkan.

Menurut Jimly, apa yang dilakukan Adnan Buyung dalam upaya penegakan hukum menjadi penyeimbang dalam pergerakan idealisme dan keadilan di Indonesia.

"Ini yang membuat demonstrasi lengkap. Tidak hanya aksi, tapi juga menyumbang pemikiran yang sifatnya aktif. Itu lengkap ada dalam diri Adnan Buyung," ujarnya memaparkan.

Adnan Buyung Nasution atau Bang Buyung meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Rabu pagi pukul 10.15 WIB. Jenazah dibawa pulang keluarga dan tiba di rumah duka pada pukul 11.30 WIB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adnan Buyung diketahui meninggal akibat penyakit ginjal, namun dia juga menderita komplikasi berbagai penyakit seperti jantung.

Pria yang memiliki nama lahir Adnan Bahrum Nasution itu lahir di Jakarta, 20 Juli 1934. Sejak muda dia sudah menjadi aktivis dan berkiprah di bidang hukum.

Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) itu juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bagian Hukum periode 2007-2009.

Rencananya, jenazah pengacara senior tersebut akan dimakamkan pada Kamis 24 September 2015 usia Shalat Idul Adha 1436 Hijriah pukul 08.00 WIB di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. "Kamis pagi akan dimakamkan selesai Shalat Idul Adha, jenazahnya akan berada di sebelah makam ayahnya," kata anak almarhum, Rasyid Perkasa Alam Rinanda Nasution, di rumah duka, Jakarta, Rabu. 

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

15 Januari 2024

Hariman Siregar
Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

Tepat 50 tahun lalu, 15 Januari 1974, Jakarta diamuk massa. Peristiwa ini disebut Malari. Siapa saja tokoh yang terlibat?


Profil Adnan Buyung Nasution , Anak Tukang Es Cendol Jadi Pendiri LBH

20 Juni 2023

Adnan Buyung Nasution. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Profil Adnan Buyung Nasution , Anak Tukang Es Cendol Jadi Pendiri LBH

Adnan Buyung Nasution kelahiran 20 Juni 1934. Anak tukang es cendol di Pasar Kranggan Yogyakarta itu menjadi sosok advokat ternama dan pendiri LBH.


Adnan Buyung Nasution dalam Kenangan Bambang Widjojanto: Seandainya Hari Ini ABN Masih Ada...

23 September 2022

Bambang Widjojanto berbicara saat menghadiri peluncuran buku Nusantara Berkisah 2: Orang-orang Sakti karya S. Dian Andryanto di Gedung Tempo, Jakarta, 14 Desember 2019. TEMPO/Fardi Bestari
Adnan Buyung Nasution dalam Kenangan Bambang Widjojanto: Seandainya Hari Ini ABN Masih Ada...

Bambang Widjojanto ingat betul Adnan Buyung Nasution yang memberinya jalan di LBH dan YLBHI kemudian. Begini kesannya terhadap pendekar hukum itu.


7 Tahun Pendekar Hukum Adnan Buyung Nasution Berpulang, Kisah Mendirikan LBH dan YLBHI

23 September 2022

Adnan Buyung Nasution. TEMPO/Nita Dian
7 Tahun Pendekar Hukum Adnan Buyung Nasution Berpulang, Kisah Mendirikan LBH dan YLBHI

Adnan Buyung Nasution sudah 7 tahun berpulang. Pemikiran pendiri LBH dan YLBHI, advokat sekaligus aktivis HAM ini terus bergaung hingga saat ini.


Cerita Mendiang Adnan Buyung Nasution Mendirikan LBH

20 Juni 2022

Adnan Buyung Nasution berlatih yoga di rumahnya, di Pasar Jumat, Jakarta, 15 Oktober 2008. Dok. TEMPO/Mazmur A. Sembiring
Cerita Mendiang Adnan Buyung Nasution Mendirikan LBH

Menurut Adnan Buyung Nasution penegakan hukum dan keadilan tak mungkin terjadi jika rakyat kalangan menengah ke bawah dalam posisi tidak seimbang.


Kegigihan Adnan Buyung Nasution Mendirikan LBH, Soeharto pun Akhirnya Setuju

20 Juni 2022

Adnan Buyung Nasution. TEMPO/Nita Dian
Kegigihan Adnan Buyung Nasution Mendirikan LBH, Soeharto pun Akhirnya Setuju

Hari ini, 88 tahun silam atau tepatnya 20 Juni 1934 merupakan hari kelahiran praktisi hukum Adnan Buyung Nasution. Ia membidani kelahiran LBH.


Jejak Yap Thiam Hien: Pengacara, Aktivis HAM, Kasus Kontroversial

28 Mei 2022

Yap Thiam Hien. Wikipedia
Jejak Yap Thiam Hien: Pengacara, Aktivis HAM, Kasus Kontroversial

Yap Thiam Hien seorang pengacara dan aktivis HAM. Ia pernah dijebloskan ke penjara karena mengungkapkan jaksa dan polisi memerasanya.


Surat Terakhir Adnan Buyung untuk Anak-Anak Indonesia

25 September 2015

Adnan Buyung Nasution. TEMPO/Nita Dian
Surat Terakhir Adnan Buyung untuk Anak-Anak Indonesia

Banyak hal dilakukan Adnan Buyung di masa akhir hayatnya, termasuk menuliskan sepucuk surat terakhir, untuk generasi Indonesia mendatang.


Adnan Buyung Meninggal: Ada Mimpi Terpendam yang Tak Sampai

24 September 2015

Sejumlah keluarga,  kerabat serta pejabat negara menghadiri pemakaman almarhum Adnan Buyung Nasution di TPU Tanah Kusir, Jakarta, 24 September 2015. Pengacara senior penerima Penghargaan Bintang Mahaputra atas jasa dan pengabdiannya kepada negara itu wafat di usia 81 tahun. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Adnan Buyung Meninggal: Ada Mimpi Terpendam yang Tak Sampai

Namun, mimpi Adnan Buyung tidak bisa diwujudkan sejak ia menderita gagal ginjal.


Todung pun Terisak, 'Bang Buyung, We All Love You'  

24 September 2015

Suasana pemakaman Adnan Buyung Nasution di TPU Tanah Kusir, Jakarta, 24 September 2015. TEMPO/Inge Klara Safitri
Todung pun Terisak, 'Bang Buyung, We All Love You'  

Mewakili keluarga, Todung menuturkan Adnan Buyung memiliki jutaan sahabat.