Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ICW Sebut 3 Capim KPK Pilihan Pansel Bermasalah, Siapa Saja?  

image-gnews
Pansel Pimpinan KPK (kiri-kanan), Pansel Natalia Subagyo, Yenti Garnasih, Destry Damayanti, dan Supra Wimbarti memberikan keterangan pers di sela seleksi tahap ketiga calon Pimpinan KPK di Jakarta, 27 Juli 2015. Seleksi tahap III ini terdiri dari ujian psikotes, simulasi, diskusi kelompok, wawancara dan presentasi. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Pansel Pimpinan KPK (kiri-kanan), Pansel Natalia Subagyo, Yenti Garnasih, Destry Damayanti, dan Supra Wimbarti memberikan keterangan pers di sela seleksi tahap ketiga calon Pimpinan KPK di Jakarta, 27 Juli 2015. Seleksi tahap III ini terdiri dari ujian psikotes, simulasi, diskusi kelompok, wawancara dan presentasi. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Investigasi Indonesia Corruption Watch Febri Hendri menyatakan Panitia Seleksi masih meloloskan dan mengajukan tiga nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi bercatatan negatif ke Presiden Joko Widodo. ICW mempertanyakan alasan dan paparan terbuka soal penilaian yang membuat ketiga nama tersebut melenggang ke tangan presiden.

“Ada yang kekayaannya tak wajar dan ada yang pengalamannya tak sejalan dengan pemberantasan korupsi,” kata Febri saat dihubungi, Kemarin. “Kenapa mereka masih lolos?”

ICW berkukuh tak mau menyebut identitas tiga calon pimpinan yang diklaim bercatatan negatif. Febri hanya menyatakan salah satu calon bermasalah dalam penyampaian laporan harta kekayaan pejabat negara. Calon yang berasal dari salah satu lembaga negara ini memiliki harta yang tak sesuai dengan profil dan nominal gaji.

“Kekayaannya bisa dibilang lebih banyak dari atasannya,” kata Febri. (Lihat Video Profil Delapan Calon Pimpinan KPK)

Calon yang lain, menurut ICW, memiliki visi dan misi yang justru mengebiri fungsi penindakan dan menyebabkan kemunduran dalam pemberantasan korupsi. Calon ini secara gamblang menyebut KPK seharusnya hanya jadi trigger mechanism bagi Kepolisian dan Kejaksaan Agung. Perannya tak lebih sebagai penerima laporan kasus korupsi.

“Calon ini akan diam saat KPK dilemahkan melalui revisi undang-undang,” kata Febri.

Calon terakhir yang bermasalah berasal dari latar belakang hakim tindak pidana korupsi. Calon ini pernah mengeluarkan disenting opinion dalam empat putusan kasus korupsi besar. ICW menilai, hakim ini tak sepaham soal pemberantasan korupsi. Di tinggkat yang lebih tinggi, Mahkamah Agung justru menguatkan putusan hakim yang lain

Berdasarkan pantauan Tempo dalam tes wawancara, Panitia sempat mencecar Hakim ad hoc Tipikor Jakarta Alexander Marwata soal trend disenting opinion dalam sejumlah kasus korupsi. Alex sendiri diloloskan panitia sebagai calon pimpinan bidang penindakan bersaing dengan Staf Pengajar Lembaga Pendidikan Polri, Brigadir Jenderal Basaria Pandjaitan.

“Saya justru ingin menunjukan kalau dakwaan jaksa itu lemah,” kata Alex membantah tudingan anti pemberantasan korupsi. “Semua disenting, saya tuliskan secara detil supaya jaksa tahu lemahnya di mana.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Calon yang ingin menjadikan KPK bak call centre dalam tes wawancara adalah Basaria yang memaparkan soal alasan berdirinya lembaga anti rasuah tersebut. Basaria yang diplot di penindakan justru lebih banyak memaparkan soal peran KPK yang akan memaksimalkan peran supervisinya terhadap dua lembaga penegak hukum lainnya.

Sedangkan calon dengan kekayaan tak wajar adalah mantan Staf Badan Intelejen Negara Saut Situmorang yang dicecar soal PT Indonesia Cipta Investama dan mobil mewah Jeep Rubicon. Panitia sempat menanyakan soal laporan perusahaan tersebut adalah tempat pencucian uang Saut sehingga memiliki profil keuangan yang tak sesuai profesi.

“Kami bisa klarifikasi, semua ada justifikasinya. Sejauh ini tak ada masalah,” kata Ketua Panitia Seleksi Destry Damayanti. “Kalau sudah masuk delapan besar berarti sudah clear.”

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gajah Mada Hifdzil Alim juga menilai keputusan panitia seleksi meloloskan delapan nama ke presiden meninggalkan catatan khusus. Ia mempertanyakan soal masih lolosnya calon yang berlatar belakang kepolisian. Hal ini dinilai sebagai langkah kompromi pansel terhadap bayang-bayang harus adanya perwakilan dari kepolisian atau kejaksaan.

Pansel seharusnya justru menyelamatkan KPK dari kemungkinan adanya titipan lembaga, politik atau kekuatan ekonomi tertentu. “Menurut saya ini (hasil Pansel) kurang sehat,” kata Hifdzil.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita Menarik
Siapa Mahasiswa UNS yang Lulus dengan IPK 4
Heboh Tren Remaja Seksi, Cuma Berbaju Kantong Plastik Tipis! 
Heboh, Ada Telur dengan Cangkang Membentuk Huruf 'Allah'
Parkir Liar DKI:Duit ke PNS Capai Rp 40 juta, Apa Kata Ahok?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal bersama 1.000 pegawai Kemhan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Tim Media Prabowo
Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.


Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

6 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih 2024 Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.


61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

12 jam lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menaiki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024. KPK resmi menahan Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.


ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

12 jam lalu

Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Keadilan Rakyat (GKR) melakukan aksi demo dan longmarch dari Patung Kuda Monas menuju gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa 27 Februari 2024. Dalam aksinya massa menyikapi beras Bansos dipakai untuk kampanye Pilpres 2024 dengan bergambar salah satu paslon pilpres. Hal ini mengakibatkan melambungnya harga beras dan kebutuhan pokok lainnya seperti harga minyak goreng telor, cabe, bawang, dan lainnya sehingga rakyat kecil merasakan dampak kesulitan hidup pasca pemilu 2024. TEMPO/Subekti.
ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.


Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

16 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal bersama 1.000 pegawai Kemhan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Tim Media Prabowo
Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.


Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

15 hari lalu

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata menjalani sidang saat dihadirkan sebagai saksi pada sidang praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 14 Desember 2023. Firli mengajukan gugatan praperadilan untuk melawan status tersangka yang ditetapkan Polda Metro Jaya. Polda Metro Jaya menetapkan Firli menjadi tersangka di kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.


ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

25 hari lalu

Kepala Lapas Sukamiskin Wachid Wibowo saat memberikan sambutan pemberian remisi Idul Fitri kepada narapidana korupsi, Rabu, 10 April 2024). (ANTARA/HO-Lapas Sukamiskin)
ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri


Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

28 hari lalu

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Harahap menghadiri sidang Praperadilan Firli Bahuri dalam kasus penetapan tersangka dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kamis, 13 Desember 2023. TEMPO/Yuni Rahmawati
Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.


Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

29 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?


Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

33 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?