TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua memantau lonjakan titik panas di Sumatera yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan. Api tempak di 672 titik, jauh meningkat dari hari sebelumnya 94 titik di seluruh provinsi beberapa wilayah. "Titik panas terpantau satelit pukul 05.00," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin, Rabu, 19 Agustus 2015.
Sugarin menyebutkan, kemunculan titik panas hampir terjadi di seluruh provinsi di Sumatra. Sumatera Selatan adalah daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 302 titik, disusul Jambi 224 titik, kemudian Riau 84 titik, Bangka Belitung 26 titik, Lampung 21 titik, Bengkulu tujuh titik, Sumatera Barat empat titik, Sumatera Utara tiga titik dan Kepulauan Riau satu titik.
Di Riau titik api tersebar di Indragiri Hulu 38 titik, Pelalawan 14 titik, Kampar delapan titik, Kuantan Singingi tujuh titik, Bengkalis tiga titik, Rokan Hulu dua titik dan Siak satu titik. "Tingkat kepercayaan di atas 50 persen yakni 49 titik panas," ujar Sugarin.
Cuaca di Riau cerah berawan. Peluang hujan dengan intensitas ringan terjadi pada sore hari tidak merata di bagian utara dan pesisir timur.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan turut mempengaruhi jarak pandang di beberapa wilayah. Jarak pandang di Pekanbaru menurun hingga 4 Kilometer, Rengat 8 Kilometer, Pelalawan 7 Kilometer dan Dumai 7 Kilometer.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger, kepada Tempo mengakui kemunculan titik api di beberapa daerah di wilayah tugasnya. Meski demikian, menurut dia, kemunculan titik api di Riau tidak terlalu besar. "Titik api di Riau hanya kecil-kecil saja, ini dominan asap kiriman."
Kabut asap yang melanda Riau lebih dominan, kata Edwar, asap kiriman dari provinsi tetangga Sumetera Selatan dan Jambi yang sedang kebakaran kebakaran hebat. Pergerakan angin yang bergerak dari tenggara hingga barat daya turut membawa asap sisa kebakaran hutan dan lahan dari dua daerah itu menuju Riau. Apalagi di Riau juga telah muncul lagi beberapa titik api.
Edwar mengaku telah mengerahkan dua helikopter waterbombing Kamov dan Sikorsky menuju Pelalawan dan Kampar untuk pemadaman melalui udara. Namun dia mengakui pemadaman kurang efektif lantaran beberapa pesawat lainnya telah habis masa terbangnya. "Kami akan surati BNPB untuk menggeser pesawat lagi ke Riau."
RIYAN NOFITRA