TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo pada Selasa malam, 11 Agustus 2015, mendadak memanggil empat menteri ke Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan yang bersifat internal tersebut tak terjadwal, apalagi Jokowi baru saja memimpin beberapa rapat di Istana Bogor.
Tak biasanya Jokowi melakukan rapat mendadak dan harus berpindah tempat. Biasanya, jika memilih menggelar rapat di Bogor sejak pagi, beberapa agenda lanjutan juga akan berlangsung di sana.
Simak: Thomas Lembong, Sosok Menteri Perdagangan yang Baru
Empat menteri yang dipanggil Jokowi antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Eddy Purdjiatno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, serta Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago. Tedjo dan Gobel datang terlebih dahulu sekitar pukul 19.00 WIB.
"Membahas tentang pidato kenegaraan 14 Agustus mendatang," kata Tedjo, Selasa, 11 Agustus 2015, sebelum memasuki Kompleks Istana Negara, Jakarta. Berselang sekitar setengah jam, giliran Andrinof dan Sofyan yang datang. Keduanya pun langsung masuk ke komplek Istana.
Berita Reshuffle Kabinet Jokowi
RESHUFFLE KABINET: Foto Andi Dipajang di Dinding Eks Seskab
Reshuffle Kabinet, Ruangan Menteri Tedjo Kosong Sejak Malam
Sekitar pukul 20.15 WIB, para menteri mulai bergantian keluar. Yang pertama keluar adalah Menteri Tedjo, disusul oleh Andrinof. Namun Andrinof memilih buru-buru meninggalkan kerumunan wartawan. "Tak terlalu penting, nanti tanya Pak Sofyan saja," kata Andrinof. Selain Jokowi dan keempat menteri tersebut, dalam pertemuan itu, menurut Andrinof, juga dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Saat ditanya adanya pembahasan rombak kabinet malam itu, Andrinof tak menjawab. "Sudah ya," katanya sambil menutup pintu mobilnya.
Baca Juga: Evan Dimas ke Spanyol, Begini Perjuangan yang Harus Ditembus
Tak jauh berbeda, Gobel pun tak banyak menjawab pertanyaan wartawan. Dari pintu keluar Istana menuju mobilnya, dia lebih memilih untuk menelepon. Mendekati posisi mobilnya, Gobel baru mempersilakan para awak media mengajukan pertanyaan. Menurut dia, pertemuan itu hanya membahas mengenai solusi mengatasi kelangkaan daging sapi. "Kami akan memberikan izin impor untuk Bulog."
Adapun Sofyan yang keluar paling akhir lebih banyak berbicara. "Tentang kebijakan pengendalian harga daging sapi, baik jangka pendek maupun jangka menengah," kata dia. Namun dia menyangkal pertemuan dengan Jokowi membahas tentang rombak kabinet. Sama seperti jawaban Gobel, Sofyan juga berkilah bahwa pertemuan itu tak membahas reshuffle. "Itu tanya Presiden, dong," kata dia. Menurut Sofyan, dalam rapat tersebut hadir juga Wakil Presiden Jusuf Kalla. Baca pula: Hayriantira XL Tewas: Polisi Penasaran,Andi Dites Kebohongan
Wacana rombak kabinet memang kembali mengemuka beberapa hari terakhir. Sejumlah sumber di Istana menyebut reshuffle kabinet akan diumumkan Presiden Jokowi hari ini.
Salah satuny adalah Sekretariat Nasional Jokowi. Kelompok relawan pendukung Jokowi itu mendatangi kantor Dewan Pertimbangan Presiden di kantornya pada Rabu, 5 Agustus 2015. Tujuan kedatangan mereka adalah menyampaikan masukan atas kinerja Kabinet Kerja.
Salah satu hal yang perlu dievaluasi, menurut mereka, adalah kinerja kementerian bidang perekonomian. Seknas Jokowi menilai kondisi perekonomian Indonesia saat ini tak sesuai dengan visi Nawacita Jokowi, sehingga menteri-menteri di bidang tersebut perlu diganti.
Dua menteri yang harus diganti adalah Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Menteri Baru Jokowi:
RESHUFFLE KABINET: Menteri Darmin Nasution, Ekonom Birokrat Sarat Pengalaman
RESHUFFLE KABINET: Detik-detik Menteri Rizal Ramli Ketemu Jokowi