Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korupsi Dana Bansos, Benarkah untuk Dongkrak Suara Gatot?  

image-gnews
Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho kembali memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, 3 Agustus 2015. Selain Gatot berserta Evy, pihak KPK telah menetapkan sebanyak enam tersangka dalam kasus tersebut salah satunya Pengacara Senior OC Kaligis. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho kembali memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, 3 Agustus 2015. Selain Gatot berserta Evy, pihak KPK telah menetapkan sebanyak enam tersangka dalam kasus tersebut salah satunya Pengacara Senior OC Kaligis. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.COMedan - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dituduh memanfaatkan bantuan dana bansos untuk mendongkrak suaranya agar bisa menang dalam pemilihan gubernur 2013. Ini membuat bantuan dana membengkak dan banyak yang tidak sesuai dengan peruntukan.

Menurut salah seorang anggota legislatif Sumatera Utara periode 2009-2014, daerah akan menerima dana bantuan dalam jumlah besar asalkan mau berkomitmen dengan gubernur saat itu, Gatot Pujo Nugroho. Wali kota atau bupati harus memenangkan politikus Partai Keadilan Sejahtera tersebut, yang merupakan calon inkumben dalam pemilihan gubernur-wakil gubernur 2013. Gatot berpasangan dengan Tengku Erry Nuradi dari Partai NasDem. (Baca: Ini Aliran Dana Bansos Gubernur Sumatera Utara)

Lantaran banyak yang mau berkomitmen, kata sumber tadi, akhirnya Gatot menaikkan jumlah dana bantuan dari yang awalnya ditetapkan bersama DPRD sebesar Rp 1,3 triliun menjadi Rp 2,8 triliun. "Dari dana itu, daerah juga setor 6-10 persen. Mungkin untuk biaya kampanye gubernur inkumben," ujar sumber tersebut.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara, Sutrisno Pangaribuan, mengatakan memang ada keanehan saat pengucuran dana total senilai Rp 2,8 triliun tersebut. "Dari mana itu yang Rp 1,5 triliun?" kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini. (Baca: Gatot Ingin Kasus Bansos di Kejaksaan Diambil Alih KPK)

Kuasa hukum Gatot, Razman Arief Nasution, membantah adanya korupsi dana bantuan sosial. Ia mengatakan pemerintah Sumatera Utara mendapat predikat wajar tanpa pengecualian oleh BPK pada 2014. Karena itu, dia heran bila Kejaksaan tetap melanjutkan penyidikan atas penemuan pada 2012-2013. "Ini kan sudah clear, kok, malah ditanya sekarang sama Kejaksaan," tutur Razman.

Dana bantuan daerah bawahan (BDB) Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012-2013 sedang ditelisik Kejaksaan Agung. Kejaksaan menduga ada penyimpangan hukum dalam penggelontoran dana senilai Rp 2,8 triliun itu. (Lihat Video: Kronologi Kasus Suap Yang Menyeret Gatot Dan Istri Mudanya)

Sutrisno menilai besaran dana bantuan tersebut tidak sesuai dengan peruntukan. Sebab, daerah yang sudah kaya, seperti Asahan, justru mendapat dana bantuan besar. Pada 2012, Asahan mendapat dana bantuan Rp 143,842 miliar. Setahun kemudian meningkat hingga 296 persen atau sebesar Rp 425,662 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia membandingkan dengan Nias Barat yang miskin tapi hanya mendapat bantuan sedikit. Pada 2012, Nias Barat mendapat kucuran dana bantuan sebesar Rp 2,093 miliar. Pada 2013, bantuan ke Nias Barat turun menjadi Rp 1,3 miliar.

Padahal, kata Sutrisno, alokasi dana bantuan seharusnya menyesuaikan dengan jumlah penduduk, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan kemajuan daerah. Dia menduga Asahan mendapat alokasi dana bantuan jumbo karena, saat pemilihan gubernur 2013, pasangan Gatot-Erry mendulang suara 42,70 persen. Sedangkan di Nias Barat, Gatot-Erry hanya memperoleh 7,75 persen suara. (Baca: Korupsi Bansos Sumut, BPK Temukan Banyak Kejanggalan)

Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengakui belum ada aturan jelas dalam pengucuran dana bantuan daerah bawahan. Menurut dia, seharusnya terdapat peraturan gubernur atau peraturan daerah untuk menentukan penerima dan syarat-syaratnya. "Saya pernah mengingatkan, tapi sampai sekarang belum dibuat," ucap Erry di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara, Medan, kemarin.

Ketua Citra Keadilan Hamdani Harahap mengatakan pembagian dana bantuan daerah bawahan tidak jelas indikator atau parameternya. “Kebijakan dana BDB apakah berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, atau kekayaan alam daerah?” tanya Hamdani.

LINDA TRIANITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tekan Laju Inflasi, Pemprov Sumut Gencarkan Pasar Murah, Tanam Sayur dan Cabai hingga Mudik Gratis

37 hari lalu

Pedagang menata tumpukan cabai di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 8 Juli 2019. Harga cabai rawit kembali meroket di pasar tradisional di Jakarta. Bila sebelumnya harga cabai masih di kisaran Rp 40 ribu, sekarang sudah menembus Rp 70 ribu per kilogram. TEMPO/Tony Hartawan
Tekan Laju Inflasi, Pemprov Sumut Gencarkan Pasar Murah, Tanam Sayur dan Cabai hingga Mudik Gratis

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara optimistis bisa menjaga inflasi di antaranya dengan meminta semua kepala daerah menggelar pasar murah.


Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

40 hari lalu

Kondisi kandang hewan yang terlihat rusak di Medan Zoo, Sumatera Utara, Kamis 18 Januari 2024. Kebun binatang yang dibangun tahun 1952 dan memiliki luas 30 hektare tersebut kini kondisinya terbengkalai, bahkan dalam dua bulan terakhir tiga ekor harimau mati serta beberapa satwa ditemukan sakit dan tidak terurus. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

Karena Pengelolaan yang Buruk, Bobby Nasution Tutup Medan Zoo


5 Destinasi Wisata Pilihan Terbaik di Medan

18 Januari 2024

5 Destinasi Wisata Pilihan Terbaik di Medan

Kenyamanan dalam perjalanan dengan Traveloka.


Viral Video Kepala Disdik Kota Medan Ajak Kepsek Pilih Prabowo, NasDem: Apa yang Disampaikan Itu Terlalu Vulgar

18 Januari 2024

Wali Kota Medan Bobby Nasution (kiri) berinteraksi dengan warga saat peluncuran bus listrik di kawasan J-City, Medan, Sumatera Utara, Kamis, 4 Januari 2024. Pemerintah Kota Medan meluncurkan empat unit bus listrik gratis yang mampu mengangkut 50-60 penumpang dan ditargetkan akan bertambah hingga 515 unit pada tahun 2025 untuk mewujudkan transportasi umum yang ramah lingkungan di kota tersebut. ANTARA/Fransisco Carolio
Viral Video Kepala Disdik Kota Medan Ajak Kepsek Pilih Prabowo, NasDem: Apa yang Disampaikan Itu Terlalu Vulgar

NasDem meminta Bawaslu menindak Kepala Bidang SMP Disdik Kota Medan yang videonya viral karena mengajak kepala sekolah memilih Prabowo.


JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

18 Januari 2024

Warga melintasi poster caleg yang dicoret tulisan 'tersangka penusukan pohon' di kawasan Plumpang, Jakarta Utara, Senin, 15 Januari 2024. Pelabelan yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal itu sebagai bentuk protes atas pemasangan alat peraga kampanye caleg dengan memaku pohon yang melanggar Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu 2024 pasal 70 huruf H. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

JPPI meminta agar mereka yang terlibat dalam kampanye mendapat sanksi.


11 Makanan Khas Medan yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung Kesana

17 Januari 2024

Istana Maimun. Foto:  dinasbudpar.prov.go.id.
11 Makanan Khas Medan yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung Kesana

Jelajahi kelezatan 11 makanan khas medan yang menggoda selera. Rasakan keunikan cita rasa tradisional kota ini dalam setiap gigitan.


Begini Isi Surat DPC PDIP Kota Medan yang Ditujukan ke Bobby Nasution

14 November 2023

DPC PDIP Kota Medan resmi memecat Bobby Nasution sebagai kader partai, Selasa 14 November 2023.
Begini Isi Surat DPC PDIP Kota Medan yang Ditujukan ke Bobby Nasution

DPC PDIP Kota Medan mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Bobby Nasution sebagai kader partai. Berikut isi suratnya.


Resep Pancake Durian Simpel Tapi Lezat

9 November 2023

Pancake durian. Istimewa
Resep Pancake Durian Simpel Tapi Lezat

Pancake durian ini pertama kali dipelopori oleh pedagang-pedagang kue rumahan di Kota Medan. Namun kini pancake durian telah tersebar di berbagai kota


BMKG: Hujan Turun di Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru dan Tanjungpinang

16 Oktober 2023

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan salat minta hujan (Istisqa) di Masjid Amrullah kompleks Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Selasa, 17 September 2019. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
BMKG: Hujan Turun di Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru dan Tanjungpinang

BMKG memprakirakan hujan turun di sebagian kota besar di Indonesia pada Senin, 16 Oktober 2023.


BMKG: Palembang Masih Berasap, Medan Hujan, Jakarta & Bandung Cerah

11 Oktober 2023

Suasana gerbang tol pemulutan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Indralaya (palindra) yang tertutup asap kebakaran lahan di Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Senin 9 Oktober 2023. Kebakaran tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang ingin melintas di lokasi ITU. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BMKG: Palembang Masih Berasap, Medan Hujan, Jakarta & Bandung Cerah

BMKG memprediksi bahwa sejumlah kota besar di Indonesia, pada Rabu, 11 Oktober 2023, akan didominasi dengan cuaca cerah dan cerah berawan.