TEMPO.CO, Malang - Banyak masyarakat memanfaatkan libur Lebaran dengan menyerbu sejumlah obyek wisata di Kota Batu, Jawa Timur. Walhasil, kendaraan menumpuk di sejumlah ruas jalan utama di Batu. Kemacetan panjang pun terjadi di pintu masuk Kota Batu. Puncak kemacetan diprediksi terjadi kemarin.
"Diberlakukan buka-tutup jalan untuk mencegah kemacetan," kata juru bicara Kepolisian Resor Malang Kota Ajun Komisaris Waluyo, Senin, 20 Juli 2015. Kendaraan yang masuk ke Batu pada akhir pekan lalu terhitung mencapai 66 ribu, melonjak dibanding angka rata-rata akhir pekan 50 ribu.
Kendaraan yang memasuki Batu terdiri atas sepeda motor 36 ribu dan mobil pribadi-angkutan wisata 30 ribu. Data tersebut didapat berdasarkan pantauan terhadap kendaraan yang masuk ke Batu dari arah Kediri dan Surabaya.
Jika ditotal, selama libur Lebaran jumlah kendaraan yang memasuki Batu mencapai 150 ribu. Karena itulah jalur utama menuju Batu menjadi padat. Untuk itu, polisi meminta pengendara menggunakan jalur alternatif. Polisi juga memberlakukan kebijakan satu arah pada sejumlah jalan di Kota Batu, antara lain Jalan Pattimura, Jalan Dewi Sartika, dan Jalan Imam Bonjol.
Wisatawan yang menyerbu Batu berasal dari berbagai kota di Nusantara, dari Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, hingga Palembang. Mereka mengunjungi daerah wisata yang dikelola Jawa Timur Park Group. Di antaranya Museum Satwa, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan Eco Green Park. Alun-alun Batu juga menjadi tempat favorit wisatawan.
"Alun-alunnya menarik, ada wahana permainan untuk anak," kata Nani Rachmawati, wisatawan asal Bekasi. Kebanyakan wisatawan menghabiskan waktu libur Lebaran selama dua-tiga hari di Batu. Selain berwisata, mereka berburu berbagai oleh-oleh, seperti buah apel, sari apel, dan aneka keripik buah dan sayur.
EKO WIDIANTO