TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya mau buka suara tentang pemilihan Wali Kota Surabaya setelah beberapa bulan ini selalu bungkam apabila ditanya mengenai hal tersebut.
Dalam acara puncak perayaan hari jadi ke-722 Kota Surabaya, Risma menyampaikan permohonan maaf kepada para wartawan yang selama ini tidak mendapatkan tanggapan darinya ihwal persoalan politik di Surabaya, terutama pemilihan Wali Kota Surabaya periode 2015-2020.
“Saya mohon maaf kepada teman-teman kalau selama ini saya tidak jawab,” kata Risma kepada para wartawan, Minggu, 31 Mei 2015.
Alasan Risma, dia adalah manusia biasa yang terkadang digoda setan untuk menuruti hawa nafsunya memenangi pemilihan kepala daerah tersebut. Karena itu, Risma memilih menutup diri supaya setan-setan itu tidak menggodanya. “Yang jelas, saya masih punya tanggung jawab sampai tanggal 28 September nanti,” kata Risma.
Sebelumnya, Tempo pernah menanyakan ihwal pemilihan kepala daerah itu dalam peluncuran program Surabaya Merdeka Sampah, Selasa, 12 Mei 2015. Kala itu Risma benar-benar tak mau menjawab jika ditanya tentang pencalonannya sebagai Wali Kota ataupun Wakil Wali Kota Surabaya periode 2015-2020.
Risma, perempuan pertama yang menjabat Wali Kota Surabaya, memilih menghindari pertanyaan wartawan ketika ditanya tentang hal tersebut. Awalnya, ketika ditanya seputar masalah sampah, Risma dengan lugas mau menjelaskan secara detail. Begitu dikejar pertanyaan yang berbau politik, Risma enggan menanggapi. "Enggak, enggak...," kata Risma saat itu.
Begitu juga ketika ditanya ihwal pemberi materi dalam program sekolah kader yang akan diselenggarakan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Enggak, enggak...," jawab Risma.
MOHAMMAD SYARRAFAH