Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Rahayu Masak Nasi Plastik di Sleman: Tak Pernah Matang

image-gnews
Sulit membedakan secara kasat mata antara beras asli dengan beras plastik atau sintetis. TEMPO/Ryan Maulana
Sulit membedakan secara kasat mata antara beras asli dengan beras plastik atau sintetis. TEMPO/Ryan Maulana
Iklan

TEMPO.CO , SLEMAN:-  Beras plastik alias beras sintetis diduga sampai di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Polisi setempat, mengaku menerima laporan dari warga yang kemudian menyerahkan 9 kilogram beras yang diduga bercampur dengan bahan sintetis. "Kami mendapatkan laporan dari warga, kami sita beras itu," kata Ajun Komisaris Besar Farid Zulkarnain, Kepala Kepolisian Resor Sleman, Senin, 25 Mei 2015.

Adalah Rahayu, seorang pegawai kantin di Sekolah Menengah Pertama III Sleman yang menemukannya. Rahayu, membeli beras yang diduga sintetis itu di Pasar Denggung, Sleman sebanyak 15 kilogram. Harganya cukup murah, Rp 7 ribu per kilogram. Padahal biasanya, ia membeli sebesar Rp 8 ribu per kilogram. "Saya beli karena harganya murah," kata Rahayu saat ditemui Tempo, Senin 25 Mei 2015.

Dari 15 kilogram beras yang dibeli itu, Rahayu mengambil 6 kilogram untuk dimasak. "Saat dicuci, air tampak bersih. Tidak seperti beras lainnya," kata Rahayu.

Setelah ditunggu lama, beras itu tak kunjung tanak jadi nasi. Karena curiga, ia memasak lagi dengan cara dikukus. Hasilnya sama saja, beras tetap tidak seperti biasanya menjadi nasi. 'Nasi sintetis' itu tak lengket laiknya nasi biasanya.

Rahayu mengatakan, secara fisik, beras yang ia beli itu dalam keadaan bagus. Bahkan seperti beras kelas super atau kelas rojo lele. Namun saat dimasak rasanya tidak enak dan tidak lengket seperti beras pada umumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena curiga, Rahayu membawa 9 kilogram beras sisanya, ke pedagang penjual di Pasar Denggung. Lalu Rahayu, 36 tahun itu  lapor polisi.

Polisi akhirnya mengirim sampel beras ke laboratorium milik Balai Pengkajian Teknologi dan Pertanian (BPTP). Sambil menunggu hasil laboratorium, polisi dan pemerintah Kabupaten Sleman inspeksi mendadak ke tiga pasar untuk mengambil sampel beras dari para pedagang, Senin, 25 Mei 2015.  Yaitu di pasar Denggung, Pasar Kolombia dan pasar Sleman. "Jika beras itu mengambang, perlu dicurigai itu sintetis," kata Widi Sutikno, Kepala Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan kabupaten Sleman.

MUH Syaifullah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

26 Februari 2024

Kutu Beras. pestwiki.com
Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.


Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Kapolri: Tak Ada Senyawa Plastik dalam 'Beras Plastik'
Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.


Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Biji plastik di temukan warga penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, bahkan hal yang sama juga kembali dilaporkan keluarga penerima manfaat di Kecamatan Cilaku. ANTARA/Ahmad Fikri
Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.


Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

30 September 2020

Biji plastik di temukan warga penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, bahkan hal yang sama juga kembali dilaporkan keluarga penerima manfaat di Kecamatan Cilaku. ANTARA/Ahmad Fikri
Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial


Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

23 September 2020

Petugas Rukun Warga mendistribusikan beras bantuan sosial Presiden yang disalurkan melalui Kementerian Sosial di wilayah RW 09, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, 18 Mei 2020. TEMPO/Nita Dian
Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.


Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

29 Agustus 2017

Ilustrasi beras putih. shutterstock.com
Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

Polisi tidak menemukan bukti adanya nasi plastik di rumah makan Padang di Jakarta Pusat yang videonya viral.


Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

15 Mei 2016

Ilustrasi beras. ANTARA/Basri Marzuki
Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

Chef Yanuar Demi dari Crowne Plaza Hotel Bandung berbagi tip agar beras bersih dari zat kimia berbahaya.


Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

2 Oktober 2015

Nikon D5200 ditujukan bagi kelas amatir, namun fitur yang ditanamkan dalam DSLR generasi lanjutan D5100 ini cukup canggih, seperti kemampuan continuous shot 5 frame per second (fps) dan sensitivitas ISO hingga 25600. digitalcamerainfo.com
Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

Benda mencurigakan yang berada di dalam kantong plastik berwarna merah telah diidentifikasi tim Gegana Polda Metro Jaya.


Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

27 Juni 2015

Pedagang beras. TEMPO/Tony Hartawan
Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

Beras ini sebenarnya adalah beras non organik bermerk Burung Dara yang berasal dari Jawa Tengah.


Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

31 Mei 2015

Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan contoh beras plastik oplosan usai menggelar jumpa pers di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, 21 Mei 2015. Hasil uji terhadap beras plastik oplosan tersebut mengandung tiga unsur plasticizer plastik antara lain BBP (benzyl butyl phthalate), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), dan DINP (diisononyl phthalate). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

Markas Besar Kepolisian RI akan mengirim sampel beras tersebut ke Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.