TEMPO.CO, Bandung - Dua jalur rel kereta di Stasiun Waruduwur, Cirebon, Jawa Barat, sudah bisa dilewati setelah petugas memindahkan lokomotif kereta api Bangunkarta yang terguling. "Rencananya lokomotif ditarik ke Cirebon,” kata Vice President Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia Agus Komarudin kepada Tempo, Senin, 25 Mei 2015.
Menurut Agus, petugas KAI masih memeriksa jalur dua dan tiga, sehingga jalur itu belum bisa dilintasi kereta. Adapun jalur satu dan empat sudah dapat dilewati kereta dengan kecepatan maksimal 5 kilometer per jam di lokasi kecelakaan.
Kecelakaan kereta Bangunkarta terjadi pada Sabtu, 23 Mei 2015, pukul 18.40 WIB. Lokomotif kereta yang berangkat dari Jakarta menuju Semarang itu terguling di jalur tiga dan menimpa kereta barang yang tengah berhenti di jalur empat. Empat gerbong Bangunkarta anjlok. Sedangkan dua gerbong kereta barang juga anjlok. Tak ada korban tewas dalam kecelakaan ini.
Kereta Menoreh, yang berangkat dari Pasar Senen, Jakarta, menuju Semarang menjadi kereta pertama yang bisa melewati titik lokasi kecelakaan Bangunkarta. “Tadi pukul 11.10 sudah dilewati KA Menoreh. Selanjutnya ada kereta barang dan beberapa kereta penumpang,” kata Agus.
Agus mengatakan jalur dua dan tiga akan diuji coba dulu sebelum dinyatakan bisa dilewati. “Kita upayakan secepatnya, mudah-mudahan besok sudah bisa dilalui semuanya,” katanya.
Agus mengklaim semua jadwal kereta api sudah lebih tepat waktu dibanding pada Minggu, 24 Mei 2015. Tapi dia mengakui masih ada keterlambatan. Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung, Zunerfin, mengatakan jadwal perjalanan kereta di wilayahnya sudah pulih. “Hari ini sudah berjalan normal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, tidak ada lagi hambatan,” katanya, Senin, 25 Mei 2015.
Zunerfin mengatakan, di daerahnya, satu-satunya kereta api yang mengalami keterlambatan yakni Harina, tujuan Surabaya, karena rutenya melewati lokasi kecelakaan. Adapun Ciremai Ekspres, yang melewati jalur utara, tidak terpengaruh karena tidak melewati lokasi kecelakaan.
Ihwal penyebab kecelakaan, PT KAI menyatakan menyerahkan penyelidikan kepada tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. “Tim KNKT sudah turun. Semuanya akan diungkap tim KNKT. Kami membantu,” kata Agus.
AHMAD FIKRI