TEMPO.CO, Boyolali - Kondisi visual Gunung Merapi cukup cerah saat dipantau dari pos pengamatan di Selo, Boyolali, Senin, 19 Mei 2015. Asap sulfatara hanya keluar tipis dari dalam kawah.
Kondisi itu diharapkan bisa mempermudah evakuasi Erri Yunanto, yang terjatuh ke kawah Merapi pada Sabtu, 17 Mei 2015. "Hari ini kondisi Merapi cukup kondusif," kata Tri Joko Priyono, Kepala Seksi Operasi Badan Search and Rescue Nasional Kantor SAR Semarang.
Tri menjelaskan, evakuasi yang berlangsung pada Minggu, 18 Mei 2015 terhenti lantaran asap sulfatara cukup tebal. "Jadi kemarin kami berfokus pada penyiapan jalur penyelamatan," katanya
Tri berharap kondisi kawah Merapi bisa terus kondusif sepanjang hari ini. "Semoga bagian dalam kawah juga tidak panas," katanya. Tim penyelamat sudah membawa pemindai panas sebagai perlengkapan.
Salah satu anggota tim SAR Boyolali, Indriarto, memperkirakan evakuasi berjalan cukup sulit. "Banyak batuan muda yang mudah runtuh," katanya. Apalagi baru kali ini ada pendaki yang jatuh ke dalam kawah.
Meski demikian, dia mengatakan timnya telah dilengkapi peralatan yang cukup lengkap dan canggih. "Tim juga sudah cukup berpengalaman," katanya.
Erri Yunanto, warga Kampung Mbiru, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terjatuh ke kawah Merapi pada Sabtu, 16 Mei 2015, sekitar pukul 11.00.
Ketua Palawa--kelompok mahasiswa pencinta alam Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)--Revi Serviyani, 21 tahun, mengatakan Erri Yunanto jatuh ke kawah Merapi saat hendak turun dari tebing bekas Puncak Garuda. Saat itu Erri turun dengan merangkak dari tebing, tapi tebing pijakan di kaki kanannya ambrol. "Jatuhnya ke arah kanan," ujar Revi saat dihubungi Tempo, Minggu, 17 Mei 2015.
Revi menuturkan kronologi jatuhnya Erri itu diperoleh dari keterangan Dicky, yang menemani Erri sampai ke bekas Puncak Garuda. Awalnya, rombongan Erri, yang mendaki lewat jalur Selo, Boyolali, berjumlah enam orang. Empat orang memutuskan hanya mencapai pos Pasar Bubrah.
Adapun Erri dan Dicky melanjutkan perjalanan ke bekas Puncak Garuda pada Sabtu, 16 Mei 2015, sekitar pukul 09.00. "Erri berfoto di tebing bekas Puncak Garuda," kata Revi.
Wakil Rektor III Universitas Atma Jaya Yogyakarta R. Sigit Widiarto mengatakan perjalanan Erri dan teman-temannya ke Merapi bukan merupakan acara tim Palawa.
"Erri Yunanto berangkat atas nama pribadi, bukan sebagai anggota tim Palawa UAJY," ujarnya. Meski demikian, kata Sigit, tim Palawa UAJY bergabung dengan tim SAR untuk membantu pencarian Erri.
AHMAD RAFIQ | NIEKE INDRIETTA