TEMPO.CO, Sumbawa - Puluhan anggota Tentara Nasional Indonesia Kodim 1607 Sumbawa berjaga di depan Markas Polres Sumbawa Barat di Jalan Raya Maluk, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, sejak pukul 02.00 WITA, Senin, 18 Mei 2015. Penjagaan ini dilakukan menyusul ribuan orang yang berdatangan untuk memprotes penembakan salah seorang ketua rukun tetangga pukul 22.45 Wita, Minggu, 17 Mei 2015 oleh anggota kepolisian. Korban penembakan itu pun akhirnya meninggal dunia.
Menurut pantauan Tempo, pada Minggu malam puluhan orang mulai berkeliaran dan berkonvoi di depan Mapolres. Kumpulan massa tiba tiba merangsek masuk dan merusak Mapolres. Akibatnya, situasi menjadi tak terkendali.
Polisi kemudian mengeluarkan tembakan. Seorang warga bernama Baharudin, 45 tahun, Ketua RT 18 lingkugan Sampir, Kelurahan Sampir, Kecamatan Taliwang, tewas diterjang peluru aparat polisi.
Massa yang diprediksi bisa berpotensi hingga jumlah ratusan ini kini terpantau telah sampai di kawasan Jalan Raya Maluk. Ratusan massa tersebut mengendarai motor dan menyebabkan kepadatan lalu lintas.
Adapun lalu lintas di depan Mapolresta Sumbawa Barat tadi sempat ditutup. Petugas kepolisian tampak sengaja melumpuhkan mobilitas di sekitar kawasan yang ramai ini. Namun tak lama kemudian lajur jalan menuju pertambangan PT Newmont ini telah dibuka kembali untuk umum. "Tadi hanya upaya antisipasi kami, sebab ada beberapa warga yang melintas dan mengendarai motor, tapi tidak berhenti," kata seorang petugas kepolisian.
Sebelumnya, Baharudin, 45 tahun, warga Pakirum, Kelurahan Sampir, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, tewas setelah diterjang peluru milik oknum polisi yang berdinas di wilayah Polres Sumbawa Barat
AKHYAR M NUR