Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simpanse Kebun Binatang Surabaya Stroke

image-gnews
Rizki, (10 bulan) yatim utan Kalimantan mulai belajar menggigit dan makan daun di Kebun Binatang Surabaya saat ia bersiap untuk dilepas ke alam liar di Surabaya, Indonesia (19/5). (Robertus Pudyanto/Getty Images)
Rizki, (10 bulan) yatim utan Kalimantan mulai belajar menggigit dan makan daun di Kebun Binatang Surabaya saat ia bersiap untuk dilepas ke alam liar di Surabaya, Indonesia (19/5). (Robertus Pudyanto/Getty Images)
Iklan

TEMPO.CO , SURABAYA:-Sasa, 33 tahun lahap mengunyah irisan melon, Selasa 28 April 2015. Potongan melon itu dipegangnya dengan tangan kiri. Tangan kanannya terkulai lemas di samping tubuhnya. Dia hanya duduk, tanpa banyak bergerak. Sesekali Sasa meraung sembari tetap mengunyah melon dengan perlahan. Usai menghabiskan sepotong melon, tangan kiri Sasa berpegangan pagar kandangnya. Sehari-hari, kandang berukuran sekitar 2x3 meter itulah menjadi rumah Sasa di Kebun Binatang Surabaya. Semenjak sakit, ia lebih banyak duduk dan berbaring.

Sasa adalah simpanse hasil pemberian dari Singapore Zoo. Simpanse itu baru saja terserang stroke. Diduga, penyakit ini menyerang Sasa lantaran gejalanya memang mirip. Keeper Sasa, Lasjiono mengatakan pada 21 Februari 2015 lalu, ia menemukan Sasa tiba-tiba tidak bisa bangun. "Tubuhnya sempoyongan, tangan sama kakinya lemas," kata Lasjiono yang merawat Sasa sejak 6 tahun lalu di Kebun Binatang Surabaya.

Saat itu, Sasa masih mau makan. Simpanse betina itu kemudian ditangani tim kesehatan Kebun Binatang Surabaya. Ia diberi obat dengan disuntuk. Untuk mempermudah dia mengunyah, Sasa juga diberi jus buah. Dengan sabar, Lasjiono memeluk Sasa dan memberinya obat dan suntik.

Awal April, Sasa mendadak drop. Rupanya dia sedang haid. Ini menjadi kondisi terparah Sasa. Bahkan, tubuh bagian kanannya lumpuh. Mulutnya pun tak bisa terbuka. Layaknya manusia stroke, Sasa juga mengalami perot di wajahnya.

Untuk membantunya agar tetap mendapat asupan makanan, tim kesehatan memberinya jus buah. Dalam keadaan sehat, Sasa biasaya hanya memakan 3 jenis buah, yaitu pisang, pepaya dan salak. Tapi setelah sakit, tim kesehatan lebih banyak memberi Sasa variasi buah. Mulai melon, pir, jeruk, apel dan pisang hijau. "Mintanya yang enak-enak," ujar Lasjiono.

Buah-buah itu dihaluskan agar Sasa lebih mudah mengunyahnya. Setelah sakit, Sasa juga lebih peka dan manja. Mungkin karena kesakitan, Sasa selalu menolak disuntik. Setiap kali melihat dokter yang menyuntikanya, Sasa langsung memberontak dan mengejar sang dokter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lasjiono yang berperan menenangkan Sasa. Ia memperlakukan Sasa seperti seorang isteri. Bicaranya yang lembut membuat Sasa merasa nyaman.

Pelaksana Tugas Direktur Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya Aschta Nita Boestani Tajudin mengatakan pihaknya masih ingin memperjuangkan Sasa agar bisa pulih, kendati tidak senormal sedia kala. "Kami akan rawat sampai akhir, apapun kondisinya," ujarnya.

Meski belum bisa memastikan bahwa penyakit Sasa memang stroke, tapi pihak Kebun Binatang Surabaya akan berupaya untuk mengobati simpanse tersebut. Tim baik keeper maupun kesehatan, menurut Aschta, terus memberikan perlakuan ekstra kepada Sasa. Apalagi Kebun Binatang Surabaya saat ini hanya mempunyai 2 ekor simpanse, Sasa yang betina dan Idi pejantan usia 27 tahun.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

27 Juli 2020

Petugas Kebun Binatang Surabaya menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang satwa setelah diputuskan menutup area wisata itu 17-29 Maret 2020. Penutupan untuk mencegah mewabahnya virus corona. (Kukuh SW)
Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

Pengunjung Kebun Binatang Surabaya yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius akan diminta menuju ruang pelayanan kesehatan


Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

26 Juni 2020

Petugas Kebun Binatang Surabaya menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang satwa setelah diputuskan menutup area wisata itu 17-29 Maret 2020. Penutupan untuk mencegah mewabahnya virus corona. (Kukuh SW)
Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini masih mematangkan prosedur protokol kesehatan di Kebun Binatang Surabaya.


Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

31 Juli 2019

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi bayi gajah Sumatera yang baru lahir di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (30/7/2019). Risma menamai bayi gajah itu
Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberi nama Dumbo pada bayi gajah Sumatera yang lahir di Kebun Binatang Surabaya.


Beruang Bandung Kelaparan, Beruang Bonbin Surabaya Diet  

19 Januari 2017

Beruang madu menengadahkan tangannya ke arah pengunjung di Kebun Bintang Bandung, 18 Januari 2017. Para pengaju petisi, meminta beruang-beruang ini dipindahkan ke konservasi atau kebun binatang yang lebih layak. TEMPO/Prima Mulia
Beruang Bandung Kelaparan, Beruang Bonbin Surabaya Diet  

Selama masa diet, pakan beruang diganti dengan buah, seperti pepaya dan pisang, serta beberapa sayuran.


Lumba-lumba di Pantai Surabaya Akhirnya Mati  

26 Mei 2016

Lumba-lumba hidung botol. REUTERS/USFW
Lumba-lumba di Pantai Surabaya Akhirnya Mati  

Lumba-lumba ini sempat mendapat perawatan tim medis Kebun Binatang Surabaya.


Begini Nasib Lumba-lumba yang Terdampar di Pantai Surabaya

23 Mei 2016

Ikan Lumba-lumba melintas di tengah laut di kawasan Pantai Kondang Merak, Kecamatan Bantur, Malang, Jawa Timur, 30 Oktober 2015. TEMPO/Amston Probel
Begini Nasib Lumba-lumba yang Terdampar di Pantai Surabaya

Tim medis Kebun Binatang Surabaya memberikan perawatan sebelum hewan tersebut dilepas lagi ke laut.


KBS Kelebihan Koleksi Harimau Sedarah dan Komodo

14 April 2016

Sejumlah Komodo menyantap kambing di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur, 19 Juli 2015. Pemkot Surabaya berencana membangun Taman Komodo di wilayah Kenjeran. ANTARA/Zabur Karuru
KBS Kelebihan Koleksi Harimau Sedarah dan Komodo

Seharusnya, manajemen menukar atau menghibahkan beberapa ekor harimau itu kepada tempat konservasi yang membutuhkan agar tidak kelebihan populasi.


Harimau Mati Lagi, KBS Tunggu Hasil Laboratorium

12 April 2016

Seekor harimau Sumatera jantan muda beristirahat  berjalan di kandang barunya yang seharga Rp 225,4 miliar di kebun binatang San Diego Wild Animal Park, San Pasqual Valley, Amerika Serikat (21/5). REUTERS/Mike Blake
Harimau Mati Lagi, KBS Tunggu Hasil Laboratorium

Hasil otopsi menunjukkan harimau jantan yang mati di Kebun Binatang Surabaya diduga karena gagal jantung.


Bayi Banteng Afrika di Kebun Binatang Surabaya Mati  

10 Maret 2016

Ankole Watusi atau banteng Afrika. watusi.org
Bayi Banteng Afrika di Kebun Binatang Surabaya Mati  

Bayi ankole watusi atau banteng Afrika milik Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang lahir pada 3 Maret 2016 akhirnya mati.


Kebun Binatang Surabaya Berbenah, Gaet Pakar Satwa Dunia

18 Januari 2016

Sejumlah pengunjung menontong tingkah anak orang utan di Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/5). TEMPO/Fully Syafi
Kebun Binatang Surabaya Berbenah, Gaet Pakar Satwa Dunia

Dua organisasi satwa dunia mengunjungi Kebun Binatang Surabaya
untuk memberi masukan.