TEMPO.CO, Surabaya - Seekor lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) yang sempat terdampar di Pantai Nambangan, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, akhirnya ditemukan mati oleh nelayan, Kamis, 26 Mei 2016.
Padahal lumba-lumba itu sebelumnya mendapat perawatan tim medis Kebun Binatang Surabaya hingga akhirnya di lepas lagi ke tengah laut. “Tadi siang sekitar pukul 13.15 ditemukan oleh nelayan bernama Muis di Pantai Ria Kenjeran,” kata pengawas perikanan Dinas Pertanian Kota Surabaya, Maftuhin, kepada Tempo, Kamis.
Menurut Maftuhin, lumba-lumba itu ditemukan dalam kondisi mengapung di pinggir Pantai Ria Kenjeran. Kondisinya saat ditemukan mengapung dan sudah mati, sehingga para nelayan hanya menggeser lumba-lumba itu ke tempat yang lebih bersih. “Selanjutnya, Pak Muis melaporkan kepada kami,” ucapnya.
Maftuhin memastikan mamalia tersebut sudah berada di tempat yang steril, baik dari kerumunan dan jangkauan warga maupun ancaman virus. Saat ini dia tinggal menunggu pihak-pihak terkait, seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam, menindaklanjuti matinya lumba-lumba tersebut. “Kami tunggu BKSDA dan BPPL menindaklanjutinya, apakah ini akan dikubur atau bagaimana, karena ini kewenangan mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, ikan sepanjang 2,5 meter ini ditemukan nelayan Nambangan pada pukul 20.00 WIB, Minggu, 22 Mei 2016. Selanjutnya, lumba-lumba itu disuntik antibodi serta vitamin supaya tidak lemas dan bisa berenang lagi di laut. Tak lama kemudian, lumba-lumba yang diduga terpisah dari kelompoknya itu mulai pulih dan akhirnya dilepaskan ke tengah laut.
MOHAMMAD SYARRAFAH