TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, Daniel Tobing, menyatakan trombus yang dialami Yoseph Sairlela merupakan hal yang umum terjadi.
Serangan jantung yang dialami pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan itu pun dianggap wajar. “Karena setiap serangan jantung pasti karena trombus,” ujarnya saat dihubungi, Kamis, 23 April 2015.
Daniel menjelaskan, trombus bukan zat atau penyakit yang menyerang jantung. Trombus merupakan proses di mana darah yang mengalir ke organ vital manusia itu mengental. Darah kental tersebut menyebabkan penggumpalan pada pembuluh darah manusia.
Setelah terjadi penggumpalan, pembuluh darah bakal pecah yang akhirnya membuat aliran darah terhenti. Kondisi itu membuat jantung bakal berhenti seketika dan penderitanya berpotensi kehilangan nyawa. “Itu memang risiko tinggi. Pokoknya, semua serangan jantung karena trombus,” tuturnya.
Ada sejumlah faktor penyebab trombus. Namun dia menyatakan trombus tidak terjadi karena konsumsi makanan atau benturan pada tubuh manusia. “Jadi itu memang karena darahnya tersumbat,” katanya seputar serangan jantung yang dialami Yoseph.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak memastikan koordinator Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) Kepulauan Aru Kementerian Kelautan dan Perikanan itu meninggal akibat serangan jantung. Dia berujar, meninggalnya Yoseph wajar dikarenakan penyakit.
DIMAS SIREGAR