TEMPO.CO, Jakarta - Kabar pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Kepolisian RI semula masih simpang siur. Namun karangan bunga ucapan selamat sudah teronggok di halaman Ruang Rapat Utama Markas Besar Kepolisian RI, kemarin siang. Pengirimnya, Fredrich Yunadi, kuasa hukum Budi dalam sidang praperadilan melawan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Saya sebagai teman dekatnya, wajar dong mau ngucapin selamat,” kata Fredrich.
Karangan bunga berbentuk papan tersebut dipajang tak lebih dari sepuluh menit. Bertuliskan “Sukses dan Selamat atas Pelantikan Komjen Budi Gunawan Menjadi Wakapolri”, benda itu lalu dibawa petugas jaga ke suatu tempat.
Kecuali karangan bunga dari Fredrich, tak ada tanda-tanda Budi Gunawan bakal dilantik pada Rabu, 22 April. Hingga pukul 22.00, Selasa malam, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menyangkal bakal melantik Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu. “Siapa yang mau dilantik? Belum ada namanya,” katanya. (Baca: Pelantikan Wakapolri BG Lecehkan Jokowi)
Tiga jam sebelum pelantikan, kemarin siang, Badrodin akhirnya mengumumkan bakal melantik Budi hari itu juga.
Namun pelantikan pukul 14.00 itu bukan digelar di Ruang Rapat Utama, melainkan di ruang pertemuan Kapolri—di lantai dua gedung yang sama dengan Ruang Rapat Utama yang terletak di lantai satu. Lazimnya, perwira Polri dilantik di Ruang Rapat Utama.
“Ruangannya sempit, saya sampai disisip-sisipkan. Kami berimpitan,” kata Komisioner Komisi Kepolisian Nasional M. Nasser, yang datang di acara pelantikan.
Pelantikan pun berlangsung tertutup. Nasser mengatakan tamu acara berjumlah 18 orang. Mereka di antaranya Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso, Inspektur Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Dwi Priyatno, dan juru bicara Polri Inspektur Jenderal, Anton Charlian. Nasser datang bersama koleganya di Komisi Kepolisian, Edi Syahputra Hasibuan.
Menurut Nasser, acara berlangsung singkat, tak lebih dari 30 menit. Agendanya pun serba ringkas, dari pembacaan berita acara pelantikan hingga pengambilan sumpah. Tak ada sambutan dari Badrodin atau Budi Gunawan. Juga, tak ada makan siang atau santap kudapan. “Enggak ada makan, saya lapar,” ujar Nasser.
DEWI SUCI RAHAYU