TEMPO.CO, Cilegon - Ratusan amunisi aktif yang diduga berasal dari peninggalan Perang Dunia II diamankan Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Banten pada Kamis, 9 April 2015. Amunisi itu ditemukan di galangan kapal milik PT Dock Puloampel yang berada di Kampung Sumur Anja, Desa Puloampel, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten.
Berdasarkan data dari Polair Polda Banten, amunisi yang ditemukan di antaranya enam buah mortir, delapan buah proyektil besar, tiga buah proyektil sedang, enam buah selongsong, dan 210 buah peluru broning.
Direktur Polisi Air Polda Banten Komisaris Besar Imam Thobroni mengatakan penemuan bahan peledak serta peluru untuk semua senjata api tersebut merupakan informasi dari masyarakat sekitar. "Setelah dicek, ternyata itu adalah proyektil dan selongsong meriam. Kami serahkan ke Tim Gegana untuk diproses lebih lanjut," kata Imam Thobroni, Kamis, 9 April 2015.
Menurut Iman, amunisi aktif tersebut terangkat dari dasar laut pada saat mengambil scrab yang diduga dari kapal perang tahun 1942 di sekitar perairan Pulau Panjang. "Di sana juga terdapat empat kapal perang yang tenggelam, di antaranya milik Australia, yaitu HMS Perth dan UUS Houston kapal perang milik Amerika Serikat," ujarnya.
Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Polair Polda Banten AKB Noman Trisapto mengatakan ratusan amunisi sisa perang dunia tersebut masih aktif. Untuk itu pihaknya melakukan koordinasi dengan Tim Gegana Brimob Polda Banten untuk mengantisipasi terjadinya ledakan. "Kemungkinan amunisi ini masih aktif. Untuk itu kita lakukan upaya-upaya seperti police line, juga olah TKP. Jangan sampai nanti ada hal hal yang tidak kita inginkan," katanya.
WASI'UL ULUM