TEMPO.CO, Tuban-Empat orang luka parah tertimpa longsoran batu kapur di kawasan galian C Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis, 9 April 2015. Korban merupakan para penambang yang sehari-hari menggali perbukitan kapur tersebut. Satu di antaranya mengalami patah tulang kaki.
Bagian bukit yang longsor diperkirakan sekitar setengah hektare dengan kedalaman 30 meter. Adapun empat korban itu semuanya warga Tuwiri Wetan. Hingga Kamis petang mereka masih dirawat di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban.
Peristiwa longsornya bukit kapur itu bermula ketika puluhan penambang kembali menggali usai istirahat siang. Beberapa menit setelah bekerja, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara bergemuruh dari atas bukit.
Sadar bahwa bukit sedang longsor, spontan para pekerja berlarian keluar dari area pertambangan untuk menyelamatkan diri. Tetapi sebagian penambang terjebak di dalam lubang tambang dan tertimpa meterial longsoran.
Setelah longsor berhenti, para penambang yang selamat bergegas melakukan pertolongan terhadap rekan-rekannya yang tertimpa batu kapur. Beruntung semua dalam keadaan selamat walau ada yang tertindih batu besar. "Korban langsung kami kirim ke rumah sakit," kata salah seorang penambang.
Baca Juga:
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Tuban Ajun Komisaris Suharyono mengatakan, korban mengalami luka berat akibat tertimpa bebatuan. Nyawa mereka berhasil selamat, kata Suharyono, karena segera berlari begitu melihat tanda-tanda bukit akan longsor. "Beruntung bisa gerak refleks," ujarnya.
Kawasan penambangan batu kapur berada di beberapa tempat, seperti Kecamatan Rengel, Grabagan, Merakurak, Parengan dan Palang. Pemerintah Kabupaten Tuban telah memetakan beberapa daerah yang boleh ditambang dan dilarang. Kawasan terlarang penambangan bakal diperluas untuk menyelamatkan mata air. "Sudah ada sebagian yang dilarang," kata juru bicara Pemerintah Tuban, Teguh Setyo Budi.
SUJATMIKO