TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta Pemerintah Kota Cirebon mempersiapkan diri menjadi kota metropolitan. “Kota Cirebon akan menjadi pusat kawasan metropolitan Cirebon yang meliputi Cirebon, Majalengka, Kuningan, Indramayu,” kata Heryawan setelah melantik Wali Kota Cirebon yang baru, Nasrudin Azis, di Bandung, Kamis 26 Maret 2015. Nasrudin menggantikan Ano Sutrisno, wali kota sebelumnya yang meninggal karena sakit.
Ia menuturkan, sejumlah infrastruktur baru akan mendongkrak kegiatan perekonomian di kawasan tersebut. Misalnya PT Pelindo II, tahun ini rencananya akan memperluas wilayah pelabuhan di sana. Pada tahap pertama, anggaran akan dicairkan Rp 1,5-2 triliun. “Pelabuhan itu akan membuat Kota Cirebon semakin maju,” kata Heryawan.
Selain pelabuhan, infrastruktur lainnya adalah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka, jalan tol Cikampek-Palimanan, serta pengembangan kereta api cepat Jakarta-Bandung menuju Cirebon. “Kalau bandara jadi (misalnya), orang-orang akan memadati Bandung atau Cirebon,” kata Heryawan.
Nasrudin mengatakan, permintaan gubernur itu sejalan dengan target Pemerintah Kota Cirebon sejak masih dijabat Ano Sutrisno. Di sektor perekonomian, misalnya, Kota Cirebon mengembangkan sektor perdagangan dan jasa. “Kota Cirebon tidak bisa hanya mengandalkan pabrik. Orientasi kami juga di sektor jasa,” kata dia.
Sektor jasa yang berperan penting antara lain pariwisata. “Kami berharap, dengan adanya jalan tol, Kota Cirebon tidak lagi hanya menjadi kota transit. Kami sedang berbenah,” katanya.
Selain pariwisata, pihaknya akan menggenjot sektor lain. Di bidang pendidikan, misalnya, Nasrudin menargetkan ranking-nya naik menjadi peringkat tiga besar di Jawa Barat.
AHMAD FIKRI | IVANSYAH