TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta akan meminta PLN tidak memadamkan arus listrik saat berlangsung ujian nasional secara online awal April mendatang. "Kami hanya akan mengirimkan surat permohonan kepada PLN agar tidak melakukan pemadaman selama ujian nasional berlangsung," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edi Heri Suasana, Selasa 3 Maret 2013.
Ujian nasional secara online atau Computer Based Test yang mulai dilaksanakan pada 7 April 2015 akan diikuti oleh 19 sekolah menegah kejuruan baik negeri dan swasta di wilayah Kota Yogyakarta.
Edi mengatakan, Pemerintah Kota meminta sekolah menyediakan sendiri generator set atau perangkat pasokan daya bebas gangguan (uninterruptible power supply-UPS). "Genset atau UPS itu termasuk kebutuhan sekolah, silahkan dipersiapkan sendiri sejak sekarang," kata
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta Arismawan mendesak pemerintah Kota Yogyakarta perlu memastikan koordinasi dengan PLN guna menjamin kelancaran ujian online. "Untuk sekolah pengadaan genset sendiri ya berat, karena harganya mahal. Sedang waktunya sudah mepet," kata dia.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Fauzi Noor Afscochi akan mengklarifikasi persiapan ujian online ini kepada pemerintah maupun PLN. "Apa ada yang perlu diantisipasi termasuk disewakan genset jika PLN tak mampu menjamin pemadaman," kata dia.
Juru bicara PT. Perusahaan Listrik Negara Kota Yogyakarta Paulus Kardiman mengaku belum menerima permohonan dari pemerintah Kota Yogya ihwal penghentian pemadaman listrik saat ujian nasional online. "Seharusnya untuk penundaan pemadaman segera diajukan jauh hari agar kami juga bisa menata jadwal pemadaman, paling tidak sebulan sebelum ujian," kata Paulus.
Dia menjelaskan, pemadaman listrik rutin dilakukan tiap bulan guna menjaga kehandalan pasokan listrik terjaga stabil. “Pemadaman perlu untuk memelihara jaringan listrik,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO
