TEMPO.CO, Situbondo - Korban selamat dalam peristiwa tenggelamnya perahu nelayan di perairan Paiton, perbatasan Kabupaten Probolinggo dengan Situbondo, Jawa Timur, pada Selasa dinihari, 24 Februari 2015, bertambah satu. Wasil tahun, 45, ditemukan terapung dengan berpegangan pada selembar papan kayu, Rabu siang, 25 Februari 2015.
Dari informasi yang dikumpulkan Tempo, Wasil ditemukan oleh Toton, nelayan yang sedang memancing di Perairan Besuki, Situbondo, sekitar pukul 12.00. Wasil langsung dibawa ke pantai dan dilarikan ke rumah sakit. Wasil ditemukan dalam kondisi lemah dan bagian perutnya terluka.
Baca Juga:
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Situbondo Zainul Arifin mengatakan Wasil merupakan warga Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo. Tim SAR masih mencari tujuh nelayan lain yang belum ditemukan. Dengan ditemukannya Wasil, Zainul mengatakan, "Ada sepuluh nelayan selamat."
Pencarian dilakukan tim SAR yang terdiri atas 33 orang. Pada hari kedua ini, mereka mengerahkan kapal KN-225 milik Kantor SAR Surabaya dan dua perahu karet.
Sebanyak 17 nelayan berlayar dengan perahu jenis slerek bernama lambung Harmoni pada Senin malam lalu. Perahu diduga tenggelam 6 mil dari garis pantai karena tergulung ombak tinggi. Beruntung, ada perahu nelayan lain di sekitar kapal itu, tapi hanya sembilan nelayan yang diselamatkan pada dinihari itu.
Kepala Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur, Ahmad Junaedi mengatakan ada sembilan warganya yang bergabung di kapal Harmoni. Dari sembilan orang itu, empat nelayan selamat dan lima lainnya masih hilang.
Dari keterangan korban selamat, kata Junaedi, sebelum kapal terbalik, 17 nelayan sedang menunggu jaring. Mesin kapal pun dimatikan. "Ada yang sedang tertidur dan ada yang memancing," katanya.
Mereka tidak menyadari kapal telah penuh dengan air. Ditambah, ombak tinggi menerjang. Jadi, kapal langsung terbalik dan tenggelam. "Kemungkinan ada bagian kapal yang bocor," katanya.
IKA NINGTYAS