TEMPO.CO, Cilegon - Badan SAR Nasional (Basarnas) Banten mencatat sudah lima wisatawan tewas terseret ombak di pantai sepanjang Januari-Februari 2015 ini. Mereka menjadi korban di Pantai Anyer dan Sawarna secara terpisah.
"Bulan Januari, tiga wisatawan semuanya anak-anak di Pantai Anyer dan dua wisatawan di Sawarna," ujar Kepala Basarnas Banten, Heru, Senin, 9 Februari 2015.
Heru mengimbau wisatawan yang hendak menikmati liburan untuk tidak berenang di perairan Banten, khususnya di pantai Selatan. "Arus bawah laut cukup kuat ke arah timur sehingga korban tertarik dan tenggelam. Karena itu, para wisatawan dilarang mandi di laut hingga akhir Februari," katanya.
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten Maksum Purwanto mengatakan pihaknya terus memantau cuaca di seluruh perairan Banten dan Selat Sunda. Pelaporan dilakukan setiap hari. "Jika diprediksi akan terjadi cuaca buruk, kami akan mengeluarkan peringatan dini kepada instansi terkait," katanya.
Kecelakaan laut yang terakhir terjadi pada Jumat, 6 Februari 2015, ketika Basarnas berhasil mengevakuasi dua jenazah korban tenggelam di Pantai Sawarna, Kabupaten Lebak. Korban atas nama Pahrul Zaman, warga Tamansari, Jakarta; dan Herryudhana, warga Kebon Jeruk, Jakarta, ditemukan sudah dalam keadaan tewas.
WASI'UL ULUM