TEMPO.CO, Bangkalan - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berencana menyekolahkan anak-anak dukun beranak ke sekolah kebidanan secara gratis. "Mulai tahun ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Nur Aida Rahmawaty, Jumat, 6 Februari 2015.
Program penyekolahan anak dukun ini dilakukan secara bertahap. Sebagai permulaan, Dinas Kesehatan memilih Kecamatan Burneh sebagai lokasi proyek pencontohan.
Baca Juga:
Menurut Aida, tiga anak dari tiga dukun bayi di kecamatan itu telah disekolahkan. "Kalau sukses, nanti akan diperluas ke kecamatan lain," ujarnya.
Program sekolah bidan gratis ini dibuat agar anak-anak dukun bayi tersebut tidak mengikuti jejak orang tua mereka. Sebab, di Bangkalan, kebanyakan dukun beranak mewariskan keahlian mereka kepada anak secara turun-temurun. "Kelak, setelah lulus sekolah formal, mereka tetap dapat melakukan persalinan, tapi bukan sebagai dukun, melainkan bidan," kata Nur Aida.
Adapun bagi para dukun beranak yang masih beroperasi, Dinas Kesehatan memberikan pelatihan membantu persalinan secara steril. Pelatihan itu diberikan sebagai salah satu cara menekan angka kematian ibu melahirkan.
Umumnya, kematian itu disebabkan oleh penyakit tetanus. "Ini menandakan bahwa bersalin lewat dukun tidak steril," katanya.
Dinas Kesehatan Bangkalan mencatat jumlah dukun beranak di kabupaten itu sebanyak 396 orang. Dari jumlah itu, 242 dukun telah mendapat pelatihan ihwal persalinan secara steril.
MUSTHOFA BISRI