TEMPO.CO, Jakarta- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, mengatakan kedatangan seluruh pimpinan Koalisi Indonesia Hebat ke Istana Negara, menunjukan adanya intervensi partai pengusung kepada Presiden Joko Widodo dalam mengambil keputusan.
Terutama, kata dia, ihwal penetapan nasib Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Polri. "Sudah terlihat, partai pengusung mulai menekan lagi kepada Jokowi," kata Syamsuddin, saat dihubungi, Rabu, 4 Februari 2015.
"Apalagi mengenai penentuan nasib calon Kapolri yang sampai saat ini belum juga diputuskan oleh Jokowi.
Menurut dia, meski ditekan oleh partai pengusung, Jokowi semestinya tetap menggunakan hak prerogatifnya dalam memutus nasib pelantikan atau penolakan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kepala Polri. Masukan dari partai, kata dia, jangan dijadikan sebagai perintah yang harus dijalankan.
"Kuncinya harus taat pada konstitusi dan rakyat, meski partai terus menekan," ujarnya. "Jokowi musti menunjukan ketegasannya."
Beberapa pimpinan Koalisi Indonesia Hebat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Sekjen NasDem Patrice Rio Capella, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Ada juga Ketua Umum PKPI Sutiyoso dan Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuzziiy mengenai nasib pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kepala Polri.
REZA ADITYA