TEMPO.CO, Surabaya - Genap satu bulan atau tepatnya hari ke-31 tragedi jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, satu jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Surabaya, untuk diidentifikasi. Dengan demikian, dalam sebulan, ada 70 jenazah korban Air Asia yang telah ditemukan. (Baca juga: Tali Putus, Badan Air Asia Diangkat Hari Ini)
Setibanya di Surabaya, Selasa, 27 Januari 2015, korban berjenis kelamin perempuan itu segera menuju ruang jenazah untuk diberi label dan dikemas ke dalam peti. Tim Disaster Victim Identification Polda Jatim memasukkan jasad itu ke dalam kontainer pendingin untuk mencegah pembusukan, mengingat jenazah sudah satu bulan berada di dalam air laut.
"Satu jenazah itu diterbangkan dari Pangkalan Bun," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Awi Setiyono.
Menurut Awi, pemeriksaan postmortem pada jenazah itu dilakukan pada Rabu pagi. Dari total 70 jasad yang ditemukan, 55 di antaranya sudah diserahkan kepada keluarga. Sedangkan 14 lainnya masih menjalani pemeriksaan dan pencocokan antara data antemortem dan postmortem. (Baca juga: Ternyata Sistem Kemudi Air Asia QZ8501 Pernah Rusak)
Ketua tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono mengaku mengalami kesulitan mengidentifikasi beberapa jenazah. Menurut dia, ada data DNA korban yang masih belum cocok pembandingnya. "Butuh sampel DNA vertikal, yaitu anak kandung korban atau orang tua kandung korban," ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak
Diminta Tegas Soal KPK, Jokowi Kutip Ronggowarsito
Anak Raja Abdullah Ini Ungkap Kekejaman Ayahnya