TEMPO.CO, Jakarta - Pencarian hari ketujuh pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di sekitar Tanjung Pandan, Belitung Timur, menunjukkan titik terang. Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo mengatakan tiga kapal yang mempunyai sistem pencarian canggih dasar laut menemukan dua obyek cukup besar.
"Saya pastikan dengan genangan minyak di atasnya dan bagian besar dua macam ini, saya pastikan itu bagian dari AirAsia yang kita cari selama ini," kata Soelistyo di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Januari 2015. Dua obyek tersebut ditemukan pada Jumat malam, pukul 23.40 WIB. (Baca: KSAU Sebut Penerbangan AirAsia QZ8501 Berbahaya)
Salah satu obyek bisa dideteksi dengan tiga dimensi yang berukuran 9,2 x 4,6 x 0,5 meter. Sedangkan satunya lagi berhasil dideteksi dengan dua dimensi yakni 7,2 x 0,5 meter. "Posisinya berdekatan, ada di kedalaman 30 meter," kata Soelistyo. (Baca: BMKG: Pilot Perlu Ikut Briefing Info Cuaca)
Kapal Geo Survey Baruna Jaya dan Kapal Singapore RSS Persistence dikerahkan sejak tadi malam di lokasi itu masih berupaya menurunkan peralatan remotely operated vehicle untuk pengambilan gambar. Namun, usaha ini masih terkendala arus laut yang cukup kuat dan gelombang tinggi.
Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Belitung Timur, pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. AirAsia QZ8501 membawa 155 penumpang dan 7 awak.
Baca Juga:
LINDA TRIANITA
Berita Terkait:
Rute Surabaya-Singapura Dibekukan, Air Asia Patuh
AirAsia QZ8501, 5 Fakta dan 5 Tanda Tanya
Alasan Briefing Cuaca Wajib bagi Para Pilot
Cari Air Asia, Rusia Kerahkan 2 Pesawat Hari Ini
Cari Air Asia, Tim SAR Berlomba dengan Waktu