TEMPO.CO, Manggar - Pencarian pesawat Air Asia QZ8501 dilanjutkan Selasa, 30 Desember 2014. Kapal Negara (KN) 224 milik Badan SAR Nasional akan memulai pencarian dari Manggar, Belitung Timur, menuju Teluk Kumai di selatan Kalimantan. Namun cuaca buruk membayangi perjalanan kapal tersebut. (Baca: Pemindai Canggih Pelacak Air Asia)
"Menurut laporan BMKG, gelombang maksimum antara Belitung sampai Kumai hari ini berkisar 1,25-2 meter," ujar Kepala Kamar Mesin KN 224 Made Oka pada Selasa pagi, 30 Desember 2014. (Baca: Misteri Tiga Menit Sebelum Hilangnya Air Asia)
Kapal yang membawa kru Basarnas Special Group dan sejumlah awak media itu akan menyusuri Selat Karimata sejauh 100 mil laut hingga perairan Teluk Kumai. Kapal bertolak dari Manggar pukul 07.35 WIB. Langit diselimuti awan gelap dengan jarak pandang terbatas. (Baca: Percakapan Terakhir Pilot Air Asia dengan ATC)
Menurut Made, jarak pandang dalam kondisi cuaca ini hanya 5-10 kilometer. Angin permukaan menuju arah timur dengan kecepatan 10-20 knot. (Baca: Air Asia Hilang, Ahok: Laut Belitung Banyak Jin)
Sebelumnya, Made memperkirakan kapal akan tiba di sebelah barat Kumai, titik terakhir komunikasi pesawat dengan ATC, dalam waktu enam jam. "Dalam kondisi seperti ini, masih memungkinkan untuk pencarian, namun angin akan sedikit menghambat," tuturnya. (Baca: Pesan Penumpang Air Asia: 'Goodbye Forever')
Kapal yang dinakhodai Kapten Ahmad ini berencana menyisir titik kedua yang menjadi area pencarian tim. Kemarin, tim telah menyisir area seluas 256 mil laut persegi di Selat Karimata, tapi tak menemukan tanda-tanda keberadaan Air Asia. (Baca juga: Cela AirAsia di Medsos, Seorang Netizen Dirisak)
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Papua Sangat, Sangat, Sangat Kaya, namun...
Akuisisi Bloomberg TV oleh Bosowa Rampung 2 Bulan
Harga Pertamax Turun Bulan Depan