TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kamar Mesin Kapal KN 224 milik Badan SAR Nasional (Basarnas), Made Oka, berharap emergency locating transmitter (ELT) pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang di sekitar perairan Karimata masih berfungsi. "Soalnya ada juga pesawat atau kapal yang ELT-nya kadaluwarsa sehingga tak lagi memancarkan sinyal,” ujar Made di perairan Karimata, Senin, 29 Desember 2014. (Baca: Basarnas Belum Tangkap Sinyal ELT AirAsia)
Menurut Made, tim Basarnas terus menyiagakan peralatan pendeteksi sinyal. Alat deteksi itu dipasang di kapal KN 224 yang tengah melakukan penyisiran. Alat itu langsung dioperasikan dan diawasi Made. "Alat ini akan berbunyi bila ada sinyal ELT dalam jarak 3-5 mil laut," ujar Made. (Baca: Mengapa AirAsia Majukan Jadwal Penerbangan?)
Tim Basarnas telah melakukan penyisiran mulai dari Tanjung Priok, Belitung, Pangkal Pinang, dan Kalimantan. Untuk mencari keberadaan Air Asia QZ8501 yang membawa 162 penumpang itu, Basarnas mengerahkan delapan kapal yang terdiri dari kapal Rescue Boat (RB) 219 Palembang, kapal RB Jambi, RB 201 Pangkalpinang, KN 214 Pontianak, KN Purworejo, KN 224 Jakarta, KRI Sutedi Senoputera, dan KRI Patimura. Selain itu juga ada 38 kapal nelayan yang diperbantukan mencari QZ8501.
Untuk pencarian dari udara, penyisiran menggunakan pesawat Hercules AU 130 dan pesawat Boeing 737. Kedua pesawat ini merupakan milik TNI Angkatan Udara. Selain pesawat TNI, juga ada pesawat asing yang turut membantu proses pencarian Air Asia QZ8501. (Baca: ATC Sempat Siapkan Jalur Baru untuk Air Asia)
Pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak sejak pukul 06.17 WIB, Ahad, 28 Desember 2014. Lokasi terakhir Air Asia QZ8501 hilang kontak berada di sekitar Tanjungpandan, Belitung.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Terpopuler
Lima Teori Hilangnya Pesawat AirAsia
Tak Baca Email, 10 Penumpang AirAsia Batal Terbang
Pramugari AirAsia Ini Berencana Mudik ke Palembang
Pelaut Ini Mengaku Lihat Pesawat Mirip AirAsia