TEMPO.CO, Pangkalpinang: Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, menunjukkan tren positif dan mengalami penurunan. Padahal sebelumnya AKI dan AKB cukup tinggi seiring maraknya kehamilan dini dari ibu yang menikah usia muda.
"Angka kematian bayi pada tahun 2014 hingga November tercatat 176 orang dari 25.236 kelahiran. Jauh menurun dibandingkan tahun 2013 yang berjumlah 235 kematian bayi. Sedangkan kematian ibu pada 2014 ada 27 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bangka Belitung Mulyono Susanto kepada Tempo, Rabu, 24 Desember 2014.
Menurut Mulyono, penyebab utama kematian ibu dan bayi tersebut rata-rata disebabkan pendarahan, hipertensi saat kehamilan, infeksi, dan pernikahan usia muda. (Baca: Hari Ibu dan Kematian Ibu)
"Kita terus melakukan sosialisasi pemberdayaan dan pelatihan kepada masyarakat dan tenaga kesehatan dalam menjaga kehamilan dan bayi. Bahkan kelas ibu hamil juga sudah dibuka sebagai wadah belajar perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi secara kelompok," ujar dia.
Mulyono mengatakan, pihaknya terus berupaya agar meminimalisasi gejala awal kehamilan ibu hamil agar bisa melahirkan dengan selamat. "Ada juga yang menyebutkan tingginya kematian bayi karena dampak radiasi mineral radioaktif yang terangkat akibat pertambangan timah. Saya kira ada pengaruhnya. Tapi kita belum melakukan penelitian sampai sejauh itu," ujarnya.
SERVIO MARANDA
Berita Terpopuler
Seknas Jokowi Sebut Sofyan Basyir Kasir Cikeas
Rapat Islah di DPP Golkar, Yorris Gebrak Meja?
Polisi Pindahkan Acara Natal Jokowi di Papua
MUI Tak Haramkan Muslim Ucapkan Selamat Natal
Eva Bande Takut Ketemu Jokowi