TEMPO.CO, Tasikmalaya - Warga di Kampung Gunung Gadung, Desa Giriwangi, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, selalu dilanda ketakutan apabila hujan turun cukup lama. Musababnya, permukiman warga di daerah tersebut berada di daerah rawan longsor.
"Rawan tanah longsor," kata Uum Umar, tokoh warga Kampung Gunung Gadung, saat ditemui di rumah salah satu korban longsor, Kamis pagi, 18 Desember 2014. Bahkan, dua hari lalu, lima rumah terkena longsor dan 14 rumah terancam dihantam longsor di kampung tersebut. (Baca juga: Longsor di Lereng Wilis Akibat Pengeprasan Bukit)
Uum, yang juga menjadi korban tanah longsor, berujar, saat hujan turun cukup lama, warga korban longsor dan warga yang rumahnya terancam terkena longsor mengungsi ke tempat aman. Uum pun semalam mengungsi ke rumah saudaranya karena takut ada longsor susulan. (Lihat pula: 25 Ribu Hektare Lahan di Lamongan Rawan Longsor)
Menurut dia, tanah longsor bukan kali pertama terjadi di kampungnya. Tanah longsor pernah terjadi pada 1970-an. "Dulu, 40 hektare sawah tertimbun, termasuk sawah saya. Sekarang, sawahnya jadi kebun," tuturnya.
Kokom, 23 tahun, warga yang rumahnya rusak parah akibat terkena longsor, mengatakan, sebelum longsor menimpa pada Selasa sore, 16 Desember 2014, kampungnya diguyur hujan sangat lama. "Hujan dari pukul 10.00 WIB sampai 18.00 WIB," ujarnya.
Saat kejadian, dia sedang rebahan di tempat tidur. Tiba-tiba, dia merasa ada getaran. Saat dicek, dia melihat tanah menimpa dapur rumahnya. Bahkan pondasi rumah panggungnya ambruk. "Saya panik, karena saat kejadian, saya cuma berdua sama anak. Suami lagi kerja di luar kota," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin mengatakan bencana longsor rawan terjadi di Tasikmalaya, karena daerah tersebut mayoritas berbukit.
"Terutama, jika turun hujan 3 jam terus-menerus, warga di daerah rawan longsor diharapkan menghindar dari lingkungan tersebut," tutur Kundang.
CANDRA NUGRAHA
Berita lain:
Dilantik, Djarot: Eh, Istriku Mana?
Ormas Larang ISI Yogya Putar Film Senyap
Jokowi Naik Komodo di Pameran Alutsista